Ngeri! Polusi Udara bisa sebabkan Kanker Otak

SekolahNews — Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan hubungan antara polusi udara, partikel nano dan kanker otak. Hasil penelitian terbaru menunjukkan berpindah tempat tinggal dari jalan yang sepi ke jalan yang sibuk meningkatkan risiko kanker otak sebesar 10% akibat polusi udara.

Hal ini disebabkan paparan terus-menerus terhadap nanopartikel yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar. Polusi udara sebelumnya telah dikaitkan dengan hampir semua kondisi medis dari berbagai jenis kanker, berkurangnya daya ingat hingga masalah kesehatan mental.

Baca juga: 5 Cara Bersihkan Paru-Paru Secara Alami

“Untungnya tumor otak jarang terjadi. Dan risiko lingkungan secara umum juga tidak besar, tetapi penting diingat bahwa semua orang terpapar. Jadi, ketika Anda memiliki risiko kecil, risiko itu berlaku pada sejumlah besar orang yang dapat menambah jumlah kasus.” kata Scott Weichental, salah satu penulis utama studi tersebut sekaligus Asisten Profesor untuk Universitas McGill, Montreal.

Weichental juga mengatakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu hubungan antara asap hasil pembuangan ini dengan tumor otak.

Walaupun terdapat peluang seseorang terkena kanker bertambah 10% dengan berpindah ke lingkungan yang sibuk, Pakar Epidimiologi Lingkungan ini menepis klaim itu.

Baca juga: Ternyata Ini Manfaat Biji Mangga

“Jadi 10% adalah angka yang cukup signifikan, tetapi tingkatannya relatif, karena tingkat dasar tumor otak agak kecil, anda mengalikan pengikut sebanyak 10%, sehingga bukan berarti akan terjadi wabah tumor otak. Tetapi hampir di setiap kota besar, kita akan selalu terpapar partikel-partikel ini. Maka segala upaya yang dapat kita ambil, terutama upaya regulasi untuk mengurangi populasi, dapat memberikan dampak yang besar.” lanjut Weichental.

Tetapi bukan berarti masyarakat tidak bisa ikut serta. Weichental juga mengatakan “Mengurangi paparan secara individu selalu merupakan hal yang baik, jadi anda bisa berolahraga di luar ruangan, seperti berjalan kaki atau bersepeda, cobalah untuk memilih rute yang jauh dari jalan raya, jadi jika memungkinkan, pilih tempat yang paling tidak tercemar yang dapat anda temukan untuk berolahraga.” (Andri Mufid)

(sumber: Euronews)