14 Cara Menjaga Hubungan Orang Tua dan Remaja

SekolahNews — Ayah-Bunda, tahukah bahwa hubungan yang baik antara remaja dan orang tua berkorelasi positif dengan keberhasilan sekolah dan kebahagiaannya?

Sebaliknya, hubungan orangtua dengan remaja yang lemah atau saling bertentangan berkorelasi dengan aktivitas seksual awal, eksperimen dengan narkoba dan alkohol, keterlibatan remaja dalam kekerasan, dan bunuh diri?

Baca juga: Begini Adab Orangtua terhadap Anak

Bagaimana orangtua menjaga kedekatan dengan anak remajanya? Dikutip dari www.ahaparenting.com, ada 14 cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga kedekatan dengan anak remajanya, yakni:

  • Remaja ingin orangtua memahami, menghargai, dan mencintai mereka. Jadi mereka ingin hubungannya dengan orangtua itu menjadi bentuk persahabatan. Tetapi mereka juga ingin memiliki kebebasan untuk bergaul dengan teman sebaya. Jika Anda dapat menerima anak remaja tanpa memanfaatkan peran Anda sebagai orangtua, ia lebih cenderung terbuka dan berbagi dengan Anda;
  • Pastikan ada perbincangan setiap hari walaupun hanya sepatah dua patah kata. Misalkan percakapan saat orangtua membersihkan setelah makan malam atau tepat sebelum tidur. Hal itu dapat membuat Anda tetap terhubung dan berkomunikasi secara terbuka. Buat juga kegiatan seminggu sekali untuk melakukan kegiatan bersama anak, mungkin hanya berjalan-jalan bersama;
  • Orangtua memang harus paham bahwa anak remaja Anda tumbuh dewasa dan membutuhkan lebih banyak kebebasan. Tetapi jangan takut untuk bertanya ke mana anak-anak Anda akan pergi, dengan siapa mereka, dan apa yang akan mereka lakukan. Kenali teman-teman anak-anaknya dan orangtua mereka sehingga Anda terbiasa dengan kegiatan mereka;
  • Ini soal pergaulan negatif. Peluang terbesar bagi anak remaja untuk menggunakan narkoba dan melakukan seks bebas bukanlah malam minggu tetapi setiap hari, antara pukul 3 sampai pukul 6 sore pada hari kerja. Usahakan orangtua ada di rumah pada waktu-waktu tersebut. Kalau tidak bisa, usahakan ada orang dewasa di rumah yang akan mengawasi anak-anak Anda saat bersama teman-temannya;
  • Biarkan anak menentukan tujuannya sendiri. Tugas orangtua adalah mendukungnya dan mempercayai bahwa anak dapat melakukannya;
  • Lakukan makan bersama sesering mungkin untuk membicarakan acara hari itu, untuk melepas lelah, menguatkan dan mengikat. Juga kesempatan terbaik untuk tetap berhubungan dengan kehidupan dan tantangan anak remaja Anda;
  • Jadilah pendengar yang baik yang akan membuat anak-anak merindukan untuk berbicara dengan Anda;
  • Orangtua harus aktif menjaga kesehatan anak remaja Anda. Misalkan dengan tegas meminta anak remaja untuk mencukupi waktu tidur, menjaga pola makan dan sebagainya;
  • Adakan secara rutin pertemuan keluarga untuk membahas berbagai hal. Biarkan setiap anak mendapat kesempatan untuk berbicara tanpa gangguan dan didengar semua anggota keluarga lainnya. Agar remaja semangat, cobalah hadirkan makanan kesenangan anak ramaja, seperti pizza atau es krim;
  • Lindungi anak tapi tetap terhubung dengan dunia luar dengan cara menyimpan komputer di ruang bersama;
  • Setiap remaja memiliki cara sendiri untuk berkembang menjadi orang yang mandiri. Orangtua tidak tepat mendorong anaknya untuk mandiri yang hanya membuatnya menjadi sangat tergantung pada kelompok sebaya untuk meminta dukungan;
  • Jika Anda membesarkan anak tanpa hukuman, ia hampir pasti akan dekat dengan Anda. Karena dia tidak ingin merusak kepercayaan, dia tidak akan berbohong padamu, dan dia biasanya tidak akan melanggar batas kemampuanmu;
Baca juga: 6 Strategi Komunikasi Orang Tua & Guru untuk Perkembangan Anak
  • Jika Anak melanggar aturan aau berbohong, bantu lah anak untuk belajar bertanggung jawab. Berhenti menghukum, dan mulai mendengarkan dan menghubungkan. Anda juga perlu mendesak agar dia menemukan cara untuk melakukan perbaikan;
  • Jika kita paham dan tahu kebutuhan si anak, maka dia akan tetap terhubung dengan kita meskipun fokusnya beralih ke teman sebaya. Memang wajar dan pantas bagi remaja untuk bergaul dengan teman sebaya mereka daripada orangtua mereka.

Anak-anak yang memiliki latar belakang keluarga yang baik akan merespons dengan baik upaya orang tua untuk tetap terhubung.

Sumber: Sahabat Keluarga Kemendikbud