3 Alasan Kata Oppa Bisa Masuk KBBI

Sekolahnews.com – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menambahkan delapan kosakata dari bahasa Korea ke dalam KBBI. Salah satu kata ini adalah oppa. Dituliskan sama dalam bahasa Korea, mengapa kosakata bahasa asing bisa diserap ke bahasa Indonesia?

Kosakata oppa tercatat telah masuk dalam KBBI edisi terakhir tahun 2021. Kosakata ini termasuk ke dalam kata serapan.

Dalam teori kata serapan, terdapat empat pola yang bisa diambil, yaitu adopsi, adaptasi, translasi, dan kreasi. Dalam kata oppa, tidak terjadi perubahan apa pun pada pengucapan dan penulisannya. Maka dari itu, kata oppa diserap secara adopsi oleh KBBI alias tulisan dan pengucapannya tetap sama dengan yang dituturkan dalam bahasa Korea.

“Saya cek di KBBI kok sama penulisannya dengan pengucapan, padahal secara teori bahasa preskriptif, unsur konsonan sama dan berderet itu tidak baku (sebab kata oppa menggunakan dobel p). Hal ini karena ada kosakata opa juga dengan makna yang berbeda (di bahasa Indonesia) sehingga ya sudahlah, penggunaan p ganda dipakai saja,” ungkap Dr. Dany Ardhian, dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (UB) dalam laman resmi UB.

Selain itu, apalagi yang menjadi penyebab kosakata oppa diserap ke dalam bahasa Indonesia? Simak berikut ini.

Alasan Oppa Diserap ke Dalam Bahasa Indonesia
1. Frekuensi Penggunaan
Kosakata oppa ramai digunakan di media sosial. Netizen sering menggunakan oppa untuk memanggil pemuda asal Korea Selatan, biasanya aktor drama atau idol K-pop.

“Frekuensi penggunaan yang sering akan menyebabkan kosakata menjadi populer dan tentu orang perlu menelusuri makna yang dimaksud. Tentu saja Badan Bahasa bertanggung jawab untuk menjelaskannya,” jelas Andhy.


2. Tidak Ada Kata yang Bermakna Sama dalam Bahasa Indonesia
Dr. Andhy juga menjelaskan bahwa tidak ada kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki makna sama dengan oppa. Bahasa Indonesia hanya memiliki kosakata mas, paklik, dan pakde. Tetapi kata ini bisa disampaikan oleh kedua gender, baik pria kepada pria atau perempuan kepada pria. Sementara oppa hanya bisa disampaikan dari perempuan kepada pria.

“Kita tidak punya kosakata itu [oppa] sehingga untuk mengisi kekosongan leksikal [kata], masuklah kosakata itu ke KBBI, kebetulannya dari bahasa Korea,” jelasnya.

3. Unsur Penghormatan
Alasan lain yang membuat oppa diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah unsur penghormatan atau honorifik. Unsur honorifik digunakan sebagai penghormatan kepada seseorang (bisa karena faktor usia, status sosial, gender, atau agama).

“Selaras teorinya, unsur honorifik akan berjalan lurus untuk selalu menambah daya honorifiknya. Mungkin saja nanti kata oppa bisa digunakan untuk seorang bawahan (wanita) kepada atasannya (pria),” pungkasnya.

Selain oppa, ada beberapa kosakata bahasa Korea yang terdaftar di KBBI, seperti bingsu, bibimbap, kimci, bulgogi, mandu, mokbang, hanbok, gocujang, manhwa, dan bancan.(detik.com).