340 Siswa Ikuti Kemah Pendidikan Karakter

SekolahNews — Sebanyak 340 pelajar SMA mengikuti Kemah Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SMA melalui Kepramukaan (KEPAK) 2019.

KEPAK diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud bekerja sama dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dan Pusat Pendidik Dirgantara.

Kegiatan KEPAK 2019 berlangsung selama seminggu di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada 4 s.d. 9 November 2019 seperti yang dilansir kemendikbud.go.id.

Baca juga: Pemberdayaan Generasi Muda dalam Pelestarian Sungai Ciliwung
Tangguh, Religius, Nasionalis, dan Disiplin

Peserta Kemah Pendidikan karakter adalah para siswa SMA hasil seleksi kemah penguatan karakter di provinsi seluruh Indonesia.

KEPAK bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang tangguh, religius, nasionalis, disiplin, dan memiliki kecakapan hidup.

Para peserta juga diberikan informasi materi mengenai penanggulangan radikalisme, cinta bahari, antinarkoba dan program kesiswaan.

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto mengatakan ada lima kelompok karakter yang harus dimiliki oleh generasi muda yakni religiusitas, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan berintegritas tinggi.

“Begitu pentingnya karakter kuat, di antaranya melalui penghayatan makna Indonesia Raya 3 Stanza. Karena, fondasi untuk kita bisa berjalan ke depan dan menghadapi era digitalisasi adalah dengan memiliki karakter,” kata Purwadi saat pembukaan KEPAK, Selasa (5/11/2019).

Baca juga: Penting Nggak Sih Ikut Organisasi Sekolah?

Ia berharap para peserta KEPAK 2019 dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan baik sebagai persiapan untuk menjadi pemimpin di kemudian hari.

Dalam menyelenggarakan KEPAK bertema Siswa SMA Pelopor Karakter Bangsa yang berintegritas, kreatif dan mandiri, Direktorat Pembinaan SMA bekerja sama dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dan Pusat Pendidik Dirgantara.

Narasumber

Sejumlah narasumber hadir di KEPAK 2019 untuk membagikan pengalaman mereka seputar bidang yang mereka tekuni. Salah satunya adalah pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan. Ia berbagai pengalaman pribadinya tentang bagaimana kelompok radikal merekrut anggotanya.

Selain itu hadir Kepala Satuan Tugas Politik Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Guntur Kusmeiyano. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan kecil yang tidak baik, misalnya tidak jujur dan tidak disiplin waktu, bisa menjadi pemicu seseorang berlaku korupsi.

Baca juga: 3 Cara Membangun Kemandirian Anak

Kemudian hadir juga Co-Founder & CEO Dermamigo, Ismi Alawiyah. Ia mengajak anak muda untuk mulai berwirausaha namun tidak hanya sekadar mandiri secara finansial saja melainkan juga agar kita bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Para peserta KEPAK juga diajak untuk mengikuti lima jenis permainan di kawasan Citra Alam Riverside, Cisarua, Jawa Barat. Kelima permainan itu yakni Pancasila, Titian Religi, Meraih Bintang, Roda Perjuangan, dan Segitia.

Semua permainan tersebut mengajarkan mereka tentang arti kebersamaan, kekompakan, bekerja sama, dan saling tolong menolong. Selain ada juga sesi literasi digital, di mana mereka ditantang untuk membuat vlog dalam e-sport challenge.

Di sini mereka terbagi dalam 68 kelompok dan harus memecahkan kunci melalui kode batang (barcode) agar dapat mengetahui tema apa yang akan mereka angkat dalam membuat konten vlog.