5 Fakta Bit Merah
Sekolahnews – Bit merah merupakan komoditas hortikultura yang sering dimanfaatkan umbi dan daunnya sebagai campuran dalam salad. Bit merah memiliki banyak khasiat bagi kesehatan misalnya untuk menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar gula darah, dan menangkal radikal bebas.
Meskipun sering ditemui di berbagai supermarket dan pasar tradisional, ternyata tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia, lho. Tanaman bit yang dibudidayakan di Indonesia umumnya merupakan hasil introduksi atau adaptasi tanaman bit yang berasal dari negara-negara subtropis, misalnya Belanda. Inilah 5 fakta unik mengenai Bit merah.
Berasal dari hasil persilangan dua spesies tanaman yang berbeda
Rubatzky dan Yamaguchi (1997) dalam bukunya yang berjudul World Vegetables, menjelaskan bahwa bit merah diprediksi merupakan hasil persilangan antara dua spesies tanaman yang berbeda. Mereka adaalh Beta vulgaris var. Maritima atau bit laut dengan Beta patula.
Pada awalnya, tanaman ini hanya dimanfaatkan bagian daunnya saja. Namun, seiring waktu, orang-orang mulai tertarik untuk mengonsumsi umbi bit merah. Pengembangannya pun terus dilakukan untuk memperoleh varietas baru.
Berkerabat dengan tanaman bayam
Dilihat dari sistematika taksonominya, bit merah ternyata masih satu famili dengan bayam, yaitu Amaranthaceae. Jika dilihat dari morfologinya, kedua tumbuhan ini memiliki beberapa kesamaan, di antaranya mempunyai daun bulat telur dengan ujung meruncing, batang lunak dan berair, dan bunga yang tersusun majemuk.
Famili Amaranthaceae sendiri meliputi 175 genus dan lebih dari 2.500 spesies. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili ini di antaranya bayam, bit, kinoa dan jengger ayam.
Merupakan tanaman biennial
Bit merah yang banyak dibudidayakan sekarang ini umumnya tergolong tanaman biennial. Tanaman biennial merupakan tanaman yang memerlukan waktu dua musim untuk menyelesaikan masa hidupnya.
Pada musim pertama, tanaman fokus untuk mengembangkan organ vegetatif seperti batang dan daun serta cadangan makanan berupa umbi. Pada musim selanjutnya, baru lah terjadi pembungaan.
Bunga bit merah akan muncul ketika tanaman berada di lingkungan yang cukup dingin yakni di bawah 10 derajat Celsius selama minimal 15 hari. Di Indonesia sendiri, tanaman sulit berbunga karena suhu yang cenderung tinggi.
Bentuknya bervariasi
Bit merah yang sering kita jumpai di supermarket biasanya mempunyai bentuk bulat dengan bagian ujung meruncing. Namun, umbi bit merah juga memiliki bentuk lain loh, misalnya silindris atau bulat agak kerucut menyerupai gasing.
Bentuk umbi bit merah ini ditentukan oleh varietas tanaman. Beberapa varietas bit merah yang tersebar di Indonesia umumnya berbentuk bulat meruncing, sebut saja varietas Ayumi 04 yang merupakan hasil introduksi tanaman bit merah asal Belanda.
Berfungsi sebagai pewarna makanan
Umbi bit merah mempunyai warna yang cukup mencolok, yakni merah keunguan. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan pigmen betasianin yang tergolong tinggi. Selain dapat memberi warna pada makanan, betasianin juga memiliki antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
Dalam CHMK Pharmaceutical Scientific Journal, penelitian yang dilakukan oleh La et al. (2020) menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan senyawa betasianin dalam umbi bit merah termasuk dalam kategori kuat dengan nilai IC50 sebesar 1,10 ppm.