Kisah Ririn, Anak Cleaning Service yang Jadi Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,9
Sekolahnews.com – Ririn Gyantri Ashara Putri baru saja menamatkan jenjang sarjana hanya dalam 7 semester dari Universitas Halu Oleo (UHO). Tak tanggung-tanggung, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis itu juga mengantongi predikat wisudawan terbaik dengan IPK tertinggi 3,9.
Perempuan kelahiran Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara itu juga dikenal aktif semasa kuliah. Ririn tergabung dalam BEM, himpunan mahasiswa hingga menjadi Finalis Putra-Putri Kampus Indonesia Sulawesi Tenggara.
Di balik prestasinya yang gemilang, Ririn perlu berjuang untuk bisa sekolah dengan bantuan beasiswa. Ini kisah Ririn.
Raih Beasiswa Sejak SD
Ririn bukan berasal dari keluarga berada. Ayah Ririn bekerja serabutan sedangkan ibunda bekerja sebagai cleaning service. Sejak SD, Ririn perlu mengandalkan beasiswa dari sekolahnya.
Menginjak bangku SMP pun Ririn mendapat Bantuan Siswa Miskin (BSM). Hingga duduk di bangku SMK, Ririn kembali mendapat bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dikdasmen.
Kesempatan ini tidak Ririn sia-siakan. Saat di SMK, Ririn aktif sebagai anggota Paskibra, OSIS, dan di Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Bahkan tahun 2018 lalu, Ririn menjadi siswa terbaik ke-2 se-SMK Kota Kendari.
Lanjutkan Kuliah dengan Bidikmisi
Berbekal KIP Disdakmen yang dimilikinya, Ririn pun melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ririn mendapat bantuan Bidikmisi, atau yang sekarang dikenal sebagai KIP Kuliah.
“Teman-teman lain, yang tidak mempunyai KIP, harus daftar di sekolah dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu, kalau saya, karena sudah punya KIP, bisa daftar secara online di website Bidikmisi,” kenang Ririn dikutip dari situs Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemdikbud Jumat (10/2/2023).
Ririn menjalani perkuliahan di Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari. Ia bersyukur orang tuanya tidak dibebani lagi dengan uang kuliah.
“Orang tua saya tidak perlu lagi dibebani bayar UKT tiap semesternya, dan kebutuhan kuliah saya juga bisa terpenuhi, syukur alhamdulillah,” kata anggota Ikatan Mahasiswa Administrasi Bisnis (IMABI) itu.
Seimbangkan Akademik dan Organisasi
Kantongi IPK 3,91 tak membuat Ririn melupakan kegiatan non akademik. Di bangku perkuliahan, Ririn aktif di BEM dan himpunan mahasiswa. Ia pun turut mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam bulan di Perum Bulog.
“Hasil dari magang tersebut dikonversi menjadi nilai SKS sehingga saat itu nilai IPK saya sempat 4.0, “ujarnya bangga.
Baru menamatkan sarjana, Ririn bercita-cita melanjutkan ke jenjang S2. Ririn berpesan pada mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk jangan menyia-nyiakan bantuan pemerintah.
“Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang bagus. Kalau bisa selesai kuliah secepatnya, setidaknya bisa mengurangi beban negara. Misalnya saya selesai kuliah dalam 7 semester dari durasi Bidikmisi yang 8 semester, kan anggaran satu semester bisa dihemat pemerintah,” pungkasnya.(detik.com).