Apa Itu Yandex? Kenalan Dulu dengan Mesin Pencari Asal Rusia

Sekolahnews.com – Coba sebutkan mesin pencari internet yang kamu gunakan. Sebagian besar pasti menjawab Google, Bing, yahoo!, ataupun Safari. Sayangnya, jarang yang menyebutkan Yandex. Di Indonesia, popularitas mesin pencari ini masih kalah jauh daripada yang lainnya.

Apa itu Yandex sebenarnya? Adakah perbedaan dengan mesin pencari lainnya? Yuk, cari tahu sama-sama!

Apa itu Yandex?

Yandex merupakan mesin pencari internet asal Rusia. Di kota asalnya, search engine ini menjadi pesaing ketat Google. Yandex sendiri merupakan salah satu anak perusahaan teknologi Yandex NV yang berbasis di Moskow.

Selain mesin pencari, perusahaan induk Yandex memiliki 167 paten terdaftar dan 29 merek dagang dalam kategori layanan ilmiah dan teknologi. Di antaranya termasuk:

  • Agensi media digital
  • Kendaraan self-driving 
  • Layanan email
  • Analitik aplikasi
  • Peta
  • Teknologi smart home
  • Asisten suara
  • Aplikasi streaming musik
  • Kecerdasan buatan
  • E-commerce

Secara tampilan, Yandex tidak jauh berbeda dengan mesin pencari lainnya. Ada kolom pencarian, tombol pencari gambar, video, maps, dan lainnya.

Namun, secara fungsi tentu berbeda. Pasar terbesar Yandex merupakan masyarakat Rusia. Hal ini membuat sebagian besar tools Yandex menggunakan bahasa Rusia.

Poin bahasa menjadi kelebihan Yandex. Dibuat dengan bahasa Rusia, Yandex memiliki kemampuan menafsirkan kata kunci dan memberikan hasil pencarian lebih relevan dibandingkan Google.

Sejarah Yandex

Arkady Volozh dan Arkady Borkovsky merupakan tokoh di balik Yandex. Pada1990, tokoh teknologi ini mendirikan perusahaan bernama Arkadia yang merupakan pengembang perangkat lunak MS-DOS.

Arkady Volozh dan temannya, Ilya Sagalovich, kemudian mengembangkan mesin pencarian, lalu menciptakan Yandex. Barulah pada 1993, kedua sahabat ini mulai mengembangkan mesin pencari di internet.

Selanjutnya, mesin pencari bernama ‘Yandex’ mulai diperkenalkan ke publik pada September 1997. Peluncuran ini bertepatan dengan pameran Softool di Moskwa.

Popularitas Yandex semakin meningkat ketika ponsel Android Rusia memutuskan tidak lagi menggunakan Google sebagai default mesin telusur. Sebagai gantinya, terdapat pilihan untuk menggunakan Yandex sehingga banyak pengguna memilih opsi tersebut.

Selain negara asalnya, mesin pencari Yandex juga banyak digunakan di Belarusia, Kazakstan, Turki, bahkan Ukraina. Yandex kini pun mengembangkannya ke dalam versi Inggris dengan alamat Yandex.com.

Perbedaan Yandex dan Google

Meski sama-sama mesin pencari, baik Yandex maupun Google memiliki karakteristiknya masing-masing. Beberapa menjadikan Yandex unggul sebagai search engine lokal. Sementara poin lain sebaliknya.

  • Yandex menekankan SEO lokal 

Dibanding Google, Yandex menjalankan pencarian yang bergantung pada geo. Yandex hanya menampilkan situs web dari wilayah tertentu. Artinya, orang-orang di lokasi berbeda akan mendapatkan hasil berbeda untuk istilah penelusuran yang sama.

  • Lama waktu tayang

Perilaku pengguna seperti waktu tunggu juga jadi faktor peringkat utama untuk Yandex. Agar berkinerja baik di Yandex, halaman perlu dioptimalkan. Selain itu, konten yang sangat menarik dan relevan pun penting untuk meningkatkan waktu tayang.

  • Google lebih mengutamakan backlink daripada Yandex

Tautan balik alias backlink masih penting, hanya saja sekadar meneruskan lalu lintas organik yang relevan ke situs. Alih-alih membuktikan otoritas atau kepercayaan situs layaknya pada Google.

Selain itu, Yandex juga mengutamakan tag meta, judul halaman, URL, tag kanonis, dan tag deskripsi dengan tepat. Menambahkan konten komprehensif yang relevan adalah taktik penting di Yandex.

Hingga sekarang, Yandex memiliki lebih sedikit alat webmaster daripada Google. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk menerapkan strategi SEO pada mesin pencarian asal Negeri Beruang Merah ini. 

Mengetahui apa itu Yandex menjadi penting untuk mengoptimalkan pencarian. Terlebih jika situsmu menyasar pasar Rusia atau negara yang menggunakan Yandex.(idntimes.com).