Apa Makna Hari Guru Nasional?

Sekolahnews.com – Sebagian besar masyarakat memaknai Hari Guru Nasional sebagai momen untuk menyampaikan rasa terima kasih atas perjuangan Bapak dan Ibu guru.  Guru bukan hanya berperan menjadi pendidik yang memaparkan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai orang tua, pembimbing, dan tauladan.

Sebagian waktu di masa-masa sekolah dihabiskan untuk belajar.

Oleh karenanya, guru memagang tanggung jawab besar untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Tidak mudah untuk mendidik siswa dengan karakter dan latar belakang yang beragam.

Guru disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” yang membentuk siswa sehingga dapat menjadi orang yang santun dan berpendidikan dalam bermasyarakat.

Seperti dalam tradisi Jawa yang menyebut guru sebagai akronim dari “digugu lan ditiru” yang berarti orang yang dipercaya dan diikuti.

Atas jasanya ini, kemudian ditetapkanlah Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden No.79 tahun 1994 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Hari Guru Nasional memiliki makna sebagai bentuk penghormatan dan untuk menunjukkan penghargaan, apresiasi dan kepedulian terhadap guru. Tentunya, setiap guru, siswa, sekolah, atau orang-orang sekitar memiliki cara yang berbeda-beda untuk menunjukkan penghargaan tersebut. Namun, bagaimana pun tradisinya yang terpenting adalah memaknai peringatan Hari Guru Nasional sebagai momen untuk menghargai peran Bapak dan Ibu guru dalam mengembangkan pendidikan.

Arti, makna dan filosofi logo Hari Guru Nasional 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui laman resminya mengumumkan logo yang akan dipakai dalam peringatan Hari Guru Nasional 2022, pada 25 November nanti.

Tapi logo tersebut sama persis dengan logo peringatan Hari Guru Nasional 2 tahun terakhir ini. Logo itulah yang dipakai dalam peringatan Hari Guru Nasional 2020. Dan logo yang sama pun digunakan dalam peringatan Hari Guru Nasional 2021 dan 2022.

Logo tersebut menggambarkan semangat belajar yang tetap menyala di tengah kondisi pandemi. Elemen-elemen desain yang terdiri dari figur guru, siswa dan siswi yang digambarkan sedang memakai masker, tampak dinamis dan ceria dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pemanfaatan teknologi digambarkan dengan simbol-simbol wi-fi, laptop, telepon selular, serta aplikasi telekonferensi, yang memiliki relevansi kuat dengan kondisi aktual saat ini sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar.

Sementara bentuk hati, menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, murid, hingga orang tua, yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.