Bagaimana Cara Agar Lebih Mudah “Mengingat”?

Sekolahnews.com — Setiap orang tentu ingin belajar lebih cepat. Menghabiskan lebih sedikit waktu dan memperoleh banyak pengetahuan dan kemampuan.

Tidak perduli belajar matematika, fisika, biologi, bahasa asing, keterampilan bermain bola basket dan apapun itu. Kita ingin bisa belajar lebih cepat.

Tapi pada kenyataannya kita menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari hal hal tertentu. Dan ini kurang efektif dan tidak efisien. Tapi itu wajar, itulah manusia.

Baca juga: Mudah lupa? Ini 10 Makanan Penambah Daya Ingat

Analogikan bagaimana manusia belajar seperti air dan ember

Kamu diminta untuk mengisi air pada ember hingga penuh. Mengisi ember untuk menjadi penuh itu mudah jika ember tersebut tidak berlobang. Jika air sudah sampai pada batas atas ember maka air sudah dapat dikatakan penuh.

Namun jika ember yang digunakan untuk mengisi air berlubang maka akan ada ekstra kesulitan yang diperoleh.

Dalam belajar nyatanya kita sering kali menjadi ember yang berlubang. Berbagai macam informasi yang kita pelajari nyatanya hanya sebagian kecil yang dapat disimpan dalam otak kita. Sementara sebagian lainnya kembali keluar dan terlupakan.

Analogi diatas sepertinya terdengar aneh dan cendrung negatif. Tapi itulah manusia, itulah otak kita yang di desain tidak untuk menyimpan setiap informasi, fakta pengetahuan, dan pengalaman.

Jadi Bagaimana Cara Menyimpan 90% dari yang kamu pelajari?

Sebuah hasil penelitian pengembangan di yang di terbitkan oleh NTL Institut di Bethel – Maine menjelaskan cara manusia belajar dalam sebuah bentuk piramida belajar.

Hasil penelitian ini secara tegas menjelaskan bagaimana manusia mengingat hal hal yang ia pelajari.
Di dalam disebutkan bahwa manusia akan memperoleh :
5% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan mendengarkan ceramah, nasehat seperti ceramah dosen di kampus.

10% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan cara membaca seperti membaca buku, artikel, jurnal dan lain sebagainya.

20% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan cara audio-visual atau mendengar dan melihat. Seperti menonton tayangan videp.

30% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan cara melihat demonstrasi.

50% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan cara berdiskusi.

75% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan melakukan.

90% dari apa yang ia pelajari, jika ia belajar dengan mengajari yang lainnya. Itu berarti dia menerapkan apa yang sebelumnya telah ia pelajari dan mengajarkannya kepada yang lainnya.

Baca juga: Malas Belajar? Coba 10 Tips Ini Agar Rajin Belajar!

Piramida di atas menunjukan bagaimana prosentase hasil belajar yang akan kita serap dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu.

Jadi sejauh ini, cara belajar seperti apakah yang sudah kamu lakukan?

Mendengarkan ceramah, membaca buku, menonton video, diskusi, melakukan secara langsung atau mengajarkan apa yang telah kamu pelajari?

Inti dari informasi di atas adalah kamu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dengan energi yang lebih besar untuk mempelajari sesuatu jika kamu belajar dengan cara cara yang pasif.

Akan menjadi lebih mudah jika kamu belajar dengan menggunakan metode “delivery” menyampaikan, melakukan, seperti diskusi, praktik dan memberitahukan kembali. Akan mendorong otak untuk lebih banyak menyimpan apa yang telah kamu pelajari.

Jadi cara untuk menyimpan 90% dari apa yang kita pelajari adalah . . .Ya ajarkan apa yang telah kamu pelajari miliki pada orang lain.

Baca juga: Ternyata Belajar Sejarah Membuat Kita Berpikir Kritis

Itu berarti :

1. Jika kamu ingin mahir berbicara bahasa asing misal inggris, akan lebih baik belajar dengan praktik langsung dengan pembicara asli dibandingkan menonton video youtube.

2. Jika kamu ingin belajar membentuk tubuh akan lebih baik berlatih secara langsung dibandingkan membaca artikel cara membentuk tubuh.

Semoga dapat membantu kamu dalam mempelajari sesuatu hal dengan lebih mudah.