Begini Perbedaan Perjuangan Sebelum dan Sesudah Tahun 1908

Sekolahnews.com – Di awal abad ke-20, mulai berkembang kesadaran nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo. Kelahiran organisasi pergerakan nasional ini turut menjadi salah satu perbedaan perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908.

Organisasi Budi Utomo lahir pada 20 Mei 1908 di sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA, yang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).

Kelahiran Budi Utomo dijadikan titik awal pergerakan nasional karen mengubah bentuk dan pola perjuangan yang semula bersifat lokal menjadi nasional, seperti dikutip dari Sejarah Awal Pergerakan Nasional Indonesia oleh Andriyanto, M.Pd.

Berikut perbedaan perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 selengkapnya:

1. Bentuk dan Pola Perjuangan Menjadi Nasional

Sebelum tahun 1908, perjuangan di nusantara masih bersifat kedaerahan. Namun, penderitaan rakyat akibat penjajahan yang begitu lama membuat bangsa Indonesia di berbagai daerah merasa senasib sepenanggungan, seperti dikutip dari Sejarah 2 oleh Drs. Sardiman, A.M., M.Pd.

Kenangan kebesaran di daerah seperti masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit juga mendorong rakyat untuk mewujudkan kembali kesatuan dan kejayaan bangsa Indonesia.

Karena itu, setelah tahun 1908, banyak perjuangan di Indonesia bersifat nasional dan sudah ada kerja sama antar daerah. Muncul pula pembangunan sarana komunikasi yang mempermudah rakyat antardaerah dan antarpulau untuk bertukar informasi dalam perjuangan.


2. Terorganisasi

Sebelum tahun 1908, perjuangan di Indonesia terfokus pada pemimpin. Namun, perjuangan tersebut kelak lebih teorganisasi secara teratur setelah 1908. (https://www.detik.com/tag/perjuangan)

Perjuangan ini salah satunya didorong rakyat bersama kaum terpelajar di Indonesia yang sedang atau telah mengenyam pendidikan Barat. Perjuangan di organisasi pergerakan ini pun turut dipengaruhi paham luar seperti liberalisme, nasionalisme, sosialisme, serta Pan-Islamisme.

Ciri-ciri organisasi yang umum bergerak setelah tahun 1908 antara lain:

– Pengurus organisasi ditetapkan
– Anggota organisasi terdaftar
– Aturan dan dasar perjuangan sudah dirumuskan dan disusun
– Tujuan dan programnya jelas serta terarah
– Tidak semata-mata tergantung pada seorang pemimpin, tetapi sudah ada pembagian tugas.

3. Perjuangan lewat Diplomasi

Perjuangan secara fisik lewat peperangan kerap dilakukan di berbagai daerah tanah air untuk melawan penjajahan, baik di Sumatra hingga Maluku hingga sebelum 1908. Perjuangan fisik ini bergeser menjadi perjuangan diplomasi.

Salah satu yang memengaruhi pergeseran bentuk perjuangan ini yakni terangkat dan munculnya kepercayaan bangsa sebagai bangsa kulit berwarna. Peristiwa kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 punya andil dalam memengaruhi rasa percaya atas bangsa sendiri.

Di samping itu, pergerakan-pergerakan nasional di negara lain juga banyak terbentuk. Seperti di Indonesia, pergerakan nasional tersebut juga berupaya melawan kekuasaan asing di tanah air masing-masing.

4. Pemikiran tentang Kelanjutan Keberhasilan

Belum ada pemikiran tentang kelanjutan keberhasilan perjuangan sebelum tahun 1908. Setelah itu, mulai terbentuk pemikiran lanjutan perjuangan, yang umumnya dirumuskan dalam organisasi.

Sejumlah pemikiran yang muncul dalam perjuangan setelah tahun 1908 yaitu untuk merdeka, mendorong pendidikan dan beasiswa pelajar, perdagangan yang tidak semena-mena, persamaan hal bagi semua bangsa, penolakan aksi-aksi bersifat kekerasan, hingga pemerintahan yang berasaskan kebangsaan.(detik.com).