Bocah 9 Tahun Malaysia Juara Kompetisi NASA

Sekolahnews.com — Bocah 9 tahun asal Malaysia, Zyson Kang Zy Shun menjuarai kompetisi desain toilet luar angkasa yang digelar oleh lembaga antariksa AS, NASA.

Penemuan “Spacesuit Lunar Toilet” Zyson Kang Zy Shun mengesankan para juri, yang memberinya hadiah utama dalam kategori Junior, yang diikuti oleh 897 peserta anak-anak dari 85 negara, seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (6/11/2020).

Dikutip dari The Star, kompetisi yang dinamai Tantangan Lunar Loo itu sendiri digelar oleh NASA dalam rangka persiapan misi terbaru mereka ke bulan pada 2024 nanti.

Baca juga: Ilmuwan NASA Temukan Air di Area Bulan

“Meskipun toilet luar angkasa sudah ada dan sedang digunakan (di Stasiun Luar Angkasa Internasional, misalnya), mereka dirancang hanya untuk gayaberat mikro,” kata organisasi itu di situsnya.

“Program Sistem Pendaratan Manusia NASA sedang mencari perangkat generasi berikutnya yang lebih kecil, lebih efisien, dan mampu bekerja dalam gayaberat mikro dan gravitasi bulan.”

Sebelum ditetapkan sebagai juara, Zyson sempat diundang oleh NASA untuk mempresentasikan penemuannya lewat webinar.

Ia pun membuat para juri terkesan dengan ide briliannya yang sederhana tetapi dinilai efektif untuk diaplikasikan.

Desain Zyson, yang bisa dipaskan dengan pakaian antariksa astronot, tidak membutuhkan listrik atau baterai, hanya membutuhkan daya kinetik mekanis. Itu dibuat dengan mempertimbangkan kenyamanan, katanya.

“Ini bekerja dengan menerapkan konsep kinetik mekanis manual untuk menghasilkan daya hisap vakum untuk mengkristalisasi urin dan kotoran demi pembuangan yang aman.”

“Saat Anda menggerakkan kaki, urin akan mengalir ke dalam wadah di sepatu bot astronot,” katanya. 

Baca juga: Kenali 6 Teknologi Terbaru NASA Untuk Bumi

“Desainnya tidak memerlukan komponen listrik apa pun, oleh karena itu, meminimalkan potensi kegagalan fungsi di ruang angkasa.”

Bocah sembilan tahun itu mempresentasikan penemuannya kepada tim NASA pada 28 Oktober melalui webinar.

Chong Soo Sheong (43), dari I-Discovery World Science Center Kuala Lumpur, yang telah melatih Zyson, mengatakan pencapaian anak itu tidak terjadi dalam semalam.

“Dia telah bekerja keras untuk desainnya tanpa henti selama berbulan-bulan. Ada banyak proses pembelajaran yang terlibat,” kata Chong.