Demonstrasi : Arti, Sejarah, Faktor dan Dampak
Sekolahnews.com – Negara Indonesia termasuk ke dalam karakteristik negara berkembang yang menjunjung tinggi demokrasi. Demokrasi menunjung tinggi dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Jika pemerintahan Indonesia tidak sesuai dengan kemauan bangsa Indonesia maka dapat menyebabkan pemberontakan terjadi dimana-mana. Aksi pemberontakaan tersebut dinamakan dengan aksi protes. Aksi protes penolakan yang sedang dilakukan suatu kelompok disebut sebagai demonstrasi.
Demonstrasi adalah aksi yang dilakukan sekelompok orang dengan dalih menginginkan perubahan kebijakan suatu pemerintahan agar sesuai dengan harapan kepentingan bersama dan berguna bagi semua golongan. Demonstrasi bisa berjalan sesuai dengan harapan sekelompok massa yang melakukan demonstrasi dan dapat juga hanya menjadi aktivitas fenomena sosial.
Awal sejarah demo
Pada abad ke-13, banyak orang di Inggris menjadi budak kekuasaan feodal. Kala itu, para baron (bangsawan) melancarkan aksi pemberontakan terhadap Raja John. Pemberontakan itu mengawali terbentuknya Magna Carta.
Magna Carta merupakan piagam yang dikeluarkan Inggris. Dalam piagam itu terdapat sejumlah poin, salah satunya menyebutkan bahwa kekuasaan raja harus dibatasi. Piagam tersebut juga menekankan, Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting dari kekuasaan, politik, dan hukum.
“(Magna Carta) adalah pondasi kebebasan individu untuk melawan otoritas yang sewenang-wenang,” Lord Denning, seorang Hakim yang berpengaruh di abad ke-20 menanggapi soal pentingnya Magna Carta, seperti dikutip dari BBC.
Kegiatan aksi unjuk rasa tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang melatarbelakanginya. Mengacu pada pengertian demonstrasi, adapun beberapa factor penyebab terjadinya demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Ketidakadilan Sosial
Isu ketidakadilan sosial seringkali menjadi penyebab timbulnya gesekan di masyarakat yang berujung pada aksi unjuk rasa. Masyarakat yang merasa tidak mendapatkan keadilan sosial berkumpul untuk menyuarakan pendapat dan keinginannya. Dengan melakukan aksi ini para demonstran menuntun dan berharap akan mendapatkan keadilan yang lebih merata.
2. Ketidaksesuaian Pendapat
Perbedaan pendapat yang sangat bertolak belakang antar masing-masing pihak dapat menyebabkan timbulnya aksi unjuk rasa. Demonstrasi dianggap dapat menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi sehingga dengan aksi demonstrasi diharapkan dapat menampung pendapat hingga tercapai tujuan bersama.
3. Aspirasi Masyarakat yang Belum Terpenuhi
Demontrasi merupakan salah satu bentuk aksi masyarakat dalam memantau kinerja para pengelola negara. Dengan adanya demonstrasi akan membuat para pengelola negara lebih sigap dalam memenuhi aspirasi masyarakat.
Faktor Pendukung Demonstrasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kegiatan unjuk rasa merupakan salah satu praktik demokrasi di suatu negara. Untuk memperlancar jalannya aksi demonstrasi maka diperlukan beberapa faktor pendukung, diantaranya;
1. Masyarakat Sipil
Aksi demonstrasi merupakan wujud protes kekecewaan yang dilakukan oleh kelompok menengah ke atas dan menengah ke bawah yang kecewa dengan perlakuan atasannya. Kelompok yang dikenal dengan masyarakat sipil ini biasanya memiliki kemampuan menggiring opini publik.
2. Dukungan
Pihak penguasa dapat ditekan oleh aksi demosntrasi dengan menggunakan tiga elemen yang dibutuhkan. Elemen tersebut adalah dukungan jaringan, dukungan militer dan dukungan uang. Ketiga elemen tersebut sangat penting dalam melancarkan aksi demonstrasi.
3. Isu/ Tema
Aksi demonstrasi biasanya dilatarbelakangi oleh isu atau masalah tertentu. Tema yang paling umum adalah kondisi psikologis masyarakat yang berkaitan dengan masalah keadilan sosial, HAM, dan harga diri.
4. Media dan Pers
Keberadaan media dan pers sangat membantu dalam pelaksanaan aksi demonstrasi. Demonstrasi yang terjadi di beberapa tempat biasanya akan diliput oleh pencari berita dan hingga akhirnya disebarkan kemana-mana, seperti melalui siaran televisi, berita online atau media cetak.
Sebelum melaksanakan demonstrasi tentu harus membuat pemberitahuan secara tertulis kepada polisi setempat agar tidak mengganggu keamanan dan kegiatan warga lainnya. Dan, ada baiknya bila demonstrasi dilakukan secara damai dan tertib.
Dampak dan Akibat Demonstrasi
Setiap kali ada aksi unjuk rasa tentu akan ada akibat yang bisa terjadi bagi semua pihak, baik terhadap demonstran maupun pihak yang didemo. Sesuai dengan pengertian demonstrasi, adapun beberapa akibat demonstrasi adalah sebagai berikut
1. Aspirasi atau Tuntutan Dikabulkan
Pada dasarnya para demonstran ingin agar aspirasi atau tuntutannya didengarkan dan dikabulkan. Ini akibat yang bisa saja terjadi setelah terjadi demonstrasi dengan gelombang besar. Namun, tentu saja tidak semua aspirasi dan tuntutan para demonstran dapat dikabulkan karena berbagai pertimbangan.
2. Terjadi Kerusuhan
Tidak dapat dipungkiri bahwa aksi unjuk rasa seringkai berujung pada kerusuhan, khususnya demonstrasi yang berhubungan dengan politik. Jumlah demonstran yang sangat banyak berpotensi untuk disusupi oleh oknum provokator sehingga memicu terjadinya kerusuhan.
3. Terjadi Kerusakan Fasum
Demonstrasi dengan jumlah besar dan tidak terkoordinir seringkali berkhir dengan kerusuhan yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum.
4. Menghambat Perekonomian
Seringkali aksi unjuk rasa yang anarkis akan mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara secara umum. Kerusuhan dan ketidakstabilan keamanan akibat demontrasi juga dapat mengakibatkan merosotnya indeks saham dan nilai mata uang suatu negara.