Earthling Indonesia, Cara Berbuat Baik untuk Bumi

Sekolahnews.com – Kampanye seputar gaya hidup ramah lingkungan, diskusi kasual sembari makan malam, workshop, hingga lomba pitching ide jadi andalan Earthling untuk membangun Indonesia yang berkelanjutan.

Empat sekawan Anindya Putri, Fanny Yudris, Aulia Rahmantia, dan Ganesha Siwi menempuh studi mereka di Jerman. Di waktu luang, mereka kerap berkumpul dan berbincang tema-tema seputar lingkungan  dan membandingkan situasi di Jerman dan Indonesia. “Di Indonesia topik-topik seputar bagaimana menjaga lingkungan belum banyak dibahas, daripada ngedumel aja, mending kita coba buat kampanye supaya orang lebih perhatian – gak hanya kampanye kita juga dukung mereka yang punya aksi positif menjaga lingkungan”, jelas Anindya Putri mahasiswi bioteknologi di Technische Universität Berlin.

Mereka pun mulai aktif menggaungkan kampanye pola hidup berkelanjutan dan membentuk suatu tim yang dinamakan Earthling Indonesia. “Menjaga lingkungan itu bisa dimulai dari menata kembali gaya hidup sehari-hari, pola makan, pilihan pakaian, pengelolaan sampah di rumah tangga,dan hal lainnya. Sederhana tapi bisa membantu lingkungan kita menjadi lebih baik,” ujar Anindya

Contohnya salah satu kampanye mereka di sosial media soal jejak karbon pada jenis makanan yang kita konsumsi. Daging yang kita santap, mengalami banyak proses yang bisa berdampak buruk pada lingkungan. Ada konsekuensi pengalihan lahan bahkan deforestasi dari hutan menjadi lahan peternakan. Ada kegiatan beternak yang banyak menghasilkan gas metana.

Setelah itu ada pemrosesan daging di pabrik, yang membutukan pendinginan dan energi yang besar. Ditambah lagi kegiatan pengemasan hingga pengirimannya ke supermarket yang menghasilkan banyak emisi. “Mengurangi konsumsi daging merah dinilai dapat mengurangi dampak perubahan iklim”, pesan Earthling Indonesia pada kanal sosial medianya.

Selain kampanye, Earthling juga membuat dinner date, dimana sembari makan malam mereka mengajak yang hadir untuk berdiskusi seputar tema lingkungan. Dengan itu diskusi pun bisa terjalin secara lebih kasual. “Tapi karena Corona, dinner date kita jadinya versi virtual,” jelas Fanny salah satu pendiri Earthling yang mahasiswi Teknologi Informasi di TU Berlin.

Narasumber dinner date pun beragam, dari peneliti Indonesia di Jerman, para ahli, pengusaha, hingga pemerintah. Topiknya bervariasi dari pengelolaan sampah, pakaian ramah lingkungan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, bahkan menciptakan ide bisnis ramah lingkungan.

Gagasan Pitching Nation

Melihat banyaknya jumlah mahasiswa Indonesia di Jerman, Earthling Indonesia pun berinisiasi menggelar kompetisi tahunan “Pitching Nation”. Dalam kompetisi ini, mahasiswa Indonesia di Jerman berlomba mempresentasikan idenya selama 1 menit untuk Indonesia yang berkelanjutan. Pemenang berkesempatan mengimplemtasikan gagasannya langsung di Indonesia.

“Awalnya kami ke KBRI Berlin untuk ikut acara bincang fireside lalu mencoba pitching ke atase pendidikan KBRI tentang ide-ide keberlanjutan kami, ternyata bersambut baik. Mereka mendukung ide kami dan sarankan serius membentuk organisasi dan menyelengarakan lomba pitching nation“, jelas Fanny.