Jangan Anggap Remeh, Anak Muda Bisa Kena Diabetes Lho!

Sekolahnews.com – Banyak anak muda yang tidak tahu dan meremehkan penyakit diabetes atau penyakit gula,  karena selama ini dianggap penyakit orang tua. Padahal diabetes bisa saja diderita di usia muda.

Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika mengatakan “Selain faktor keturunan, faktor lingkungan termasuk pola makan dan malas olahraga sehingga gemuk, bisa memicu diabetes pada usia muda,” dalam acara virtual bertema diabetes.

Diabetes disebut juga sebagai ibu dari segala macam penyakit.

Hal ini disebabkan karena diabetes bisa mengakibatkan komplikasi berbagai penyakit berbahaya lainnya yang bisa merusak banyak organ tubuh, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, gangguan penglihatan, depresi, demensia, gangguan pendengaran, luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh, kerusakan kulit dan lainnya. Selain itu juga bisa merusak banyak organ tubuh, seperti jantung, ginjal, mata, pembuluh darah, dan sistem saraf.

Baca juga: Studi: Generasi Milenial Rentan Terserang Penyakit Mematikan

Diabetes ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) di atas normal. Glukosa akan menumpuk di dalam darah, karena tidak diserap sel tubuh dengan baik, sehingga akan mengalami kelebihan kadar gula darah .

Glukosa sebenarnya menjadi salah satu sumber energi utama bagi tubuh. Jumlah glukosa dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas.

Pada penderita , pankreas tidak memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Akibatnya sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Hal ini menyebabkan jumlah glukosa menjadi meningkat, yang jika melebihi batas normal maka mengakibatkan diabetes.

Jenis-jenis Diabetes

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 disebut juga sebagai penyakit autoimun. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh justru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya jumlah kadar gula darah meningkat, yang jika tidak terkendali bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh. Penyebab diabetes tipe 1 ini masih belum bisa dipastikan. Namun diduga akibat faktor genetik atau turunan keluarga, serta juga dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Penderita diabetes tipe 1 biasanya masih berusia sangat muda, tapi juga bisa menyerang di usia berapapun.

2. Diabates tipe 2

Diabetes tipe 2 inilah yang paling sering dialami banyak orang. Sekitar 90–95% kasus diabetes didominasi oleh diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini disebabkan karena pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Atau bisa juga karena resistensi sel tubuh terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik. Ini berakibat kadar gula darah meningkat di atas normal.

3. Diabetes gestasional

Diabetes ini diderita oleh ibu hamil. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon. Gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil selesai menjalani persalinan.

Dari sederet penyebab anak muda, terutama mereka yang di bawah usia 30 tahun, terkena diabetes tipe 2 adalah malas berolahraga dan membiarkan pola makan tak sehat yang berakhir pada kelebihan berat badan.

Prof. Suas mencatat, pola makan tak sehat ini mencakup sedikit sayur, namun tinggi lemak jenuh dan tinggi kalori. Lalu kebiasaan merokok juga menjadi faktor pemicu diabetes
Sementara terkait olahraga, laman WebMD mencatat, kurang dari tiga kali seminggu sudah disebut kurang berolahraga dan perilaku gaya hidup sedenter.

Baca juga: 6 Efek Negatif dari Sosial Media Terhadap Kesehatan Mental

Dokter spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto pernah mengatakan, jalan kaki termasuk tipe olahraga aerobik. Namun, jangan abaikan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, terutama Anda tanpa riwayat keluarga terkena diabetes, disarankan rajin berolahraga yakni 30 menit per hari, menerapkan pola diet seimbang, berhenti merokok, memeriksakan kadar gula darah berkala untuk mencegah penyakit serupa.

Gejala Diabetes

Gejala diabetes biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba. Untuk penderita diabetes tipe 2 terkadang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes.

Beberapa gejala umum dari diabetes antara lain :

  • Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Berkurangnya kemampuan otot.
  • Luka yang sulit sembuh.
  • Sering merasa haus.
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Sering merasa lapar.
  • Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina.
  • Badan merasa lemas.
  • Pandangan kabur.
  • Mulut kering.
  • Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
  • Gatal-gatal.
  • Disfungsi ereksi atau impotensi.
  • Mudah tersinggung.

Diabetes tergolong penyakit yang progresif dan kronis. Di Indonesia, prevalensi diabetes merujuk data Riset Dasar Kesehatan Dasar tahun 2007, 2013 dan 2018 menunjukkan peningkatan tajam yakni 5,7; 6,9 dan 10,9 pada orang di atas 18 tahun.

Artinya, sekitar 10-11 juta penduduk Indonesia atau 1 dari 25 orang hidup dengan penyakit pembunuh nomor tiga setelah stroke dan penyakit jantung koroner itu.

Baca juga: Males Sarapan ? Ini Dampak Buruknya

Sayangnya, sebesar 50 persen penyandangnya tidak menyadari terkena penyakit ini. Akibatnya, potensi mereka baru berkonsultasi dengan dokter saat sudah terjadi komplikasi.

“Ini menyebabkan persoalan diabetes di Indonesia menjadi amat besar. Dari aspek cost sudah menjadi perhatian di samping aspek kesehatan,” ujar Prof. Suastika.

Pencegahan Diabetes

Diabetes bisa dicegah dengan cara yang mudah, yaitu hanya dengan menjaga pola hidup sehat. Seperti mengatur frekuensi dan pola makanan yang sehat, mengurangi makanan dan minuman manis, menjaga berat badan ideal, rajin berolahraga, berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin menjalani pengecekan gula darah.

Namun untuk diabetes tipe 1, karena belum diketahui pemicunya, maka belum bisa dipastikan tindakan pencegahannya.