Keren! Siswi SMA Ini Ciptakan Antiseptik dari Limbah Kapuk Randu

SekolahNews — Kediri, Ditengah maraknya pemberitaan tentang virus corona yang memicu langkanya masker dan kebutuhan sambun antiseptik cair yang terus meningkat. Dua siswa SMA PGRI 2 Kayen di Kediri, Jawa Timur berhasil membuat sabun antiseptik cair yang berbahan dasar limbah kulit kapuk Randu.

Adalah Diah Kusuma Wardani dan Kamila Rafiq, siswa yang berhasil membuat sabun antiseptik dari limbah kulit buah randu. Berkat temuannya itu, keduanya berhasil menyabet penghargaan Honourable Mention untuk kategori Biologi dalam Indonesia Science Project Olympiade (ISPO) di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mengenal Griselda Sastrawinata, Desainer Kostum Frozen 2
Diah Kusuma Wardani dan Kamila Rafiq (via FB SMA PGRI 2 Kayen)

Penemuan ini sudah melalui serangkaian pengujian, mulai dari uji bakteri, Ph, bobot jenis, banyak busa dan uji organoleptic. Untuk keakuratan uji anti bakteri sendiri, dilakukan di lab terpadu UNDIP.

Waka Kurikulum SMA PGRI 2 Kayen, Fitri Maria Ulfa mengatakan, bahkan semua indikator uji untuk sabun inovasi kedua siswanya telah tercapai dan memiliki tren positif.

“Dari uji tersebut, kemampuan anti bakteri yang dihasilkan mampu menyamai produk dari sabun bioantiseptik terkemuka di Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip dari gatra.com, Jumat (6/3/2020).

Limbah kulit buah randu diubah menjadi sabun antiseptik cair yang tak kalah kualitasnya dengan sabun merek terkenal sekalipun.

Ia merinci, jika biaya produksi sabun antiseptik cair ini hanya seperlima, dibandingkan harga sabun antiseptik di pasaran. “Kami terus berupaya untuk mengembangkannya. Kami juga membuka peluang kerja sama dengan pihak lain,” paparnya.

Awalnya cuma limbah tak berguna

Kamila Rafiq menyebut jika temuannya itu terlahir dari bentuk keprihatian. Mengingat, banyaknya kulit (klotoka -Jawa) buah randu yang tidak termanfaatkan dan hanya menjadi limbah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

“Banyak yang tidak dimanfaatkan, mentok dipakai untuk membakar batu bata. Kami pun kepikiran untuk memanfaatkannya, sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Bahan sabun antiseptik (via FB SMA PGRI 2 Kayen)

Kamila dan Diah pun mencoba mencari manfaat lain dari kulit buah randu, mulai dari searching di internet, hingga literasi dari sejumlah jurnal. Keinginan yang kuat membuat mereka akhirnya menemukan jika kulit buah randu bisa dijadikan sebagai bahan baku sabun antiseptik cair.

“Untuk menambah kualitasnya, kami mencampur dengan bawang putih yang berkhasiat sebagai antiseptik dan anti bakteri,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Perjuangan Spirlee, Wisudawati Terbaik IPB

Sementara itu, Diah membeberkan jika pembuatan sabun antiseptik cair ini tidak begitu sulit. Mula-mula, kulit buah randu dibakar untuk diambil ekstraknya. Kemudian ekstrak tersebut diberikan minyak kelapa dan aquades, sehingga berbentuk sabun cair.

“Lalu ditambahkan antibakteri yang berasal dari filtrate bawang putih. Langkah terakhir ditambahkan pewangi untuk aromanya,” pungkasnya.

Kini, limbah kulit buah randu yang tadinya hanya berupa limbah, ditangan anak muda kreatif bisa diubah menjadi sabun antiseptik cair yang tak kalah kualitasnya dengan sabun merek terkenal sekalipun.