Lambang Pramuka Tunas Kelapa: Makna dan Sejarah

Sekolahnews.com – Praja Muda Karana atau Pramuka adalah gerakan yang ditetapkan lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961. Gerakan ini merupakan perkumpulan gerakan pendidikan kepanduan untuk anak-anak dan pemuda.
Gerakan ini dengan mudah dikenali dengan melihat lambangnya. Lambang Pramuka berupa tunas kelapa. Lambang ini digunakan dalam bendera pramuka dan pakaian seragam.

Lambang Pramuka tunas kelapa diciptakan oleh Soehardjo Admodipura. Soehardjo merupakan pembina Pramuka yang juga seorang pegawai negeri di Departemen Pertanian.

Menurut catatan sejarah, tunas kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka sejak 14 Agustus 1961. Saat itu Presiden Sukarno melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana Negara.

Selain itu, Bung Karno juga menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sejak saat itu setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka. Lambang Pramuka tunas kelapa kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan kegiatan gerakan Pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan Pramuka tersebut.

Makna Lambang Pramuka Tunas Kelapa
Lambang Pramuka tunas kelapa ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. SK ini ditetapkan oleh Hamengku Buwono IX selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 1972.

Makna tunas kelapa juga dijelaskan dalam SK. Makna dari lambang Pramuka ini adalah:

Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Cikal dalam bahasa Indonesia memiliki arti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengiaskan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan apapun. Mengiaskan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang sehat secara rohani dan jasmani, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan untuk mengabdi pada tanah air.
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan dirinya menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu punya kiasan tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada.
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Mengartikan bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yaitu mulia dan jujur.
Akar nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, dalam mencapai cita-citanya.
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang mengiaskan bahwa setiap Pramuka adalah manusia yang berguna kepada kepentingan tanah air dan umat manusia.
Lambang Pramuka tunas kelapa memiliki makna yang mendalam. Makna ini menggambarkan cita-cita Pramuka untuk berkorban dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.(detik.com).