Literasi Digital Sebagai Dasar Penggunaan Media Sosial

Sekolahnews.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Webinar Digital Skills “Menjadi Pengguna Media Sosial Yang Bijak, Kreatif & Inovatif” dan ditayangkan secara live streaming melalui aplikasi Zoom dan Kanal YouTube Siberkreasi, Kemkominfo TV, Direktorat Sekolah Dasar, dan Pendidikan.id.

Hal ini dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya bermedia sosial dengan bijak, kreatif, dan inovatif, 

Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pengerapan mengatakan bahwa transformasi digital akan menciptakan masyarakat digital, dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya.

“Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus kita semua miliki. Pemerintah akan terus melakukan upaya meningkatkan literasi digital masyarakat lewat berbagai macam inisiatif kegiatan,” jelas Semuel seperti dikutip dari RRI.co.id. Narasumber Hurip Danu Ismadi (Widyaprada Ahli Utama, Kemendikbud), Henry Eko Hapsanto (Fungsional PJB Ahli Muda, Kemendikbud), Enda Nasution (Koordinator Gerakan #BijakBersosmed), dan Zata Ligouw (Digital Content Creator).

Hurip Danu Ismadi mengatakan, jika penggunaan media sosial harus disikapi dengan bijaksana, kreatif, dan inovatif.

Terutama di dalam abad disinformasi seperti sekarang di mana banyak terjadi dampak negatif dari informasi digital seperti berita bohong yang menyesatkan, ujaran kebencian, dan lain sebagainya.

Henry Eko Hapsanto menyampaikan bahwa saat ini kita sedang mengalami perubahan dari era pembelajaran satu arah menjadi dua arah.

“Kemendikbud mengantisipasi tidak hanya dari social media tapi juga secara umum. Kemendikbud telah mengembangkan atau merangkum yang biasa kita sebut dengan Profil Pelajar Pancasila,” ungkap Henry.

Ia juga menambahkan bahwa di dalam Profil Pelajar Pancasila, terdapat beberapa panduan untuk pendidik dan orang tua yang berisi tentang bagaimana cara mengarahkan generasi muda saat ini.

Enda Nasution juga menjelaskan bahwa salah satu kunci untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial adalah dari segi pendidikan.

Menurut Enda, hampir 200 juta pengguna internet di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perilaku, latar belakang, dan lokasi, sehingga sangat mungkin dan tidak mengherankan jika terjadi kesalahpahaman atau konflik horizontal terjadisaat bertemu di satu tempat atau platform.

“Dengan jumlah pengguna yang makin besar ini tentunya cara kita bernavigasi di dunia maya sangatlah penting agar tidak menimbulkan masalah terutama dari sisi pendidikan,” kata Enda.  

Menurutnya, saat ini tenaga pendidik dan peserta didik harus melakukan kegiatan secara daring artinya yang dulu tidak terbiasa, kini harus mulai menyesuaikan.

“Solusi terbaik yang bisa kita lakukan secara pribadi dan non-pribadi adalah dengan meningkatkan pemahaman akan ber-social media, lebih aware dengan apa yang terjadi, memiliki empati lebih terhadap apa yang disampaikan pada social media, dan menahan diri untuk tidak menyerang,” jelas Enda.

Sementara itu, Zata Ligouw selaku Digital Content Creator menegaskan, jika peran orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan etika bermedia sosial pada anak. 

“Saat anak meminta untuk memiliki gadget dan social media sendiri yang utama harus dilakukan adalah lihat sisi kesiapannya, lalu sesuaikan dengan value keluarga, tetap di monitor namun beri ruang, dan terakhir relakan,” jelas Zata.

Zeta juga menambahkan, bahwa jika kita bisa mengawali dengan benar maka akan lebih mudah untuk mengajarkan anak dalam beretika di media sosial.

Misalnya etika berkomunikasi, terbiasa cek and ricek isian konten, menghargai karya orang lain dan membatasi info personal. 

“Jika kita menggunakan dengan tepat, media sosial bisa menjadi sarana berbagi informasi, berinovasi serta berkreasi yang luar biasa seperti menjadikannya sebagai sumber inspirasi, pengetahuan, sarana promosi dan show reel atau portofolio,” ungkapnya.