Masa Depan Agensi Bakat di Hollywood

Beverly Hills, 28 September 2021 – Agensi Bakat AS Creative Artist Agency (CAA) baru saja mengumumkan akan membeli Agensi International Creative Management (ICM). Ini berarti hanya 3 Agensi Bakat terbesar di Hollywood yang terdiri dari CAA, William Morris Endeavor (WME), United Talent Agency (UTA).

Sama seperti studio mengkonsolidasi kekuasaan di ranah perfilman, seperti Disney membeli Fox, Discovery membeli WarnerMedia, tapi dalam ranah Hollywood sendiri, semua menjadi serba digital. Ini juga mengubah lanskap perfilman secara global, kurang dari satu dekade lalu hanya ada perdebatan antara media Film vs TV, tetapi sekarang digital juga ikut serta.

Agensipun sekarang melakukan hal yang sama, bahkan CAA, mewakili bintang-bintang besar seperti Scarlett Johannson. Perusahaan tersebut juga mengumumkan bahwa James Burtson, Presiden CAA yang meminta Scarlett menuntut Disney karena melanggar kontrak. Ini bermula dari tidak disebutkan di kontrak film ‘Black Widow’ akan tayang di Disney+ sehingga hanya mendapat persentase jumlah penghasilan film dari rilisan bioskop tapi tidak dari ranah streaming.

Kenapa perusahaan agensi ingin mengkonsolidasi? Ini akan memberi posisi menawar yang lebih tinggi, sehingga dari makin sedikitnya agensi untuk studio mencari kontrak yang lebih baik, maka hanya bisa berbisnis dengan 3 agensi ini. Ditambah juga sekarang ini, perusahaan agensi hanya membuat “packaging”, dimana mereka ketimbang studio yang membuat “packaging” dengan nama-nama talent sudah tercantum untuk direkrut dalam pembuatan proyek tersebut, setelah itu mereka menjual “package” tersebut ke masing-masing studio.

Sebelum itu, tradisionalnya studio yang selalu mengumpulkan bakat dan menegosiasikan gaji untuk proyek mereka, seperti sutradara, aktor, penulis, dll. Tetapi itu sudah tidak berlaku, sejak banyak proyek tersebut sudah di”pre-packaging”. Sejak banyak agensi yang membuat “package”, mereka ingin memgumpulkan bakat untuk di “package”, karena ingin melibatkan klien mereka sebanyak mungkin. Jika agen bakat membuat “package” di CAA, sebagai contoh mencatum nama Scarlett Johannson (yang merupakan klien mereka), dia tertangkap tidak bisa sembarangan memilih sutradara, tapi akan mencari daftar sutradara yang sudah menjadi kliennya, dan kalau ingin aktor lain sebagai rekan main Scarlett bisa langsung daftar klien aktor mereka.

Berbisnis dengan agensi bakat sangat rumit. Pada saat agensi merekomendasikan sejumlah aktor untuk dilibatkan dalam proyek studio, tetapi tidak menginginkan aktor tersebut, alih-alih memperjuangkan dia sejak awal pada studio, mereka hanya akan merekomendasikan nama lain. Ini karena mereka lebih memprioritaskan perusahaan sendiri, ketimbang para klien yang mereka wakili.

Namun ada masalah baru dari situasi ini, dimana banyak bakat yang merasa agen mereka tidak lagi menegosiasi atas nama mereka, melainkan atas nama agensi.

Ditambah juga banyak kabar beredar bahwa alasan CAA ingin membeli ICM karena punya
‘Book Division’ yang besar dimana mayoritas klien pengarang mereka dikontrak para penerbit profesional. Sehingga CAA yang mewakili banyak bakat film dan TV (aktor, sutradara, produser, dll.) juga sekaligus mewakili para pengarang. Mereka bisa menegosiasi buku mana yang mau mereka adaptasi menjadi film/acara TV/streaming dan melakukan “packaging” adaptasi dengan nama bakat yang terlibat tanpa sepengetahuan pengarang. Ini juga berarti klien mereka tidak bisa lagi bernegosiasi terkait gaji perproyek karena sudah dinegosiaikan agensi, dengan kata lain para bakat yang akan kena imbasnya.

Contoh lain kenapa ini dapat merugikan bakat adalah Scarlett Johansson pernah menceritakan pada 2007, saat dia dan Natalie Portman diwakili agensi yang sama, dan tidak puas dengan gaji yang akan dia dapat untuk film ‘The Black Dahlia’, kemudian agennya bilang bahwa gaji ini yang sudah tercantum di “package”, kalau dia tidak suka, dia akan memberi perannya dan gaji tersebut ke Natalie Portman. Dengan kata lain Scarlett Johansson sudah kesulitan dengan negosiasi kontrak dan gaji sepanjang karirnya.

Walaupun begitu, agensi juga harus lebih berkuasa untuk bisa bernegosiasi dengan studio yang lebih besar, tapi pada akhirnya bakat yang paling merugi dari situasi ini. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan kecuali bentrok, karena itu serikat pekerja sangat penting di Hollywood seperti SAG untuk aktor, WGA untuk penulis dan IATSE untuk pengurus panggung, teknisi, seniman dan pengrajin teater, film dan TV.

(sumber: gracerandolph.com)