Memahami Stigma dan Peluang Bisnis Make Up Semipermanen Indonesia

Sekolahnews, Jakarta 24 Oktober 2022 – WEBINAR PERTASPI pertama kali diadakan pada bulan Oktober 2022 lalu dengan pembahasan menjawab stigma yang kurang tepat tentang sulam kecantikan dan peluang bisnisnya di Indonesia.

Make Up semipermanen seperti sulam alis, sulam bibir, dan sulam garis mata, saat ini semakin populer dan diminati banyak orang. Namun, bukan berarti layanan ini terlepas dari stigma. Masih banyak yang beranggapan bahwa sulam sama dengan tato, sulam termasuk bedah kosmetik, sulam dapat mengubah bentuk wajah, sulam hanya untuk wanita, dan lain sebagainya.

Pasar dari pengguna layanan sulam kecantikan masih sangat besar dan terus meningkat sampai beberapa tahun kedepan. Dikarenakan industri sulam sejauh ini dapat mengikuti tren kecantikan yang ada dan teknologi alatnya selalu berinovasi.

Webinar ini menghadirkan tiga pembicara, Anggie Rassly selaku Ketua PERTASPI dan profesional Semipermanent Make Up (SPMU) dengan pengalaman 17 tahun, Andien Aisyah, penyanyi dan loyal customer layanan sulam alis selama 10 tahun, dan Aliya Mitra, Co-Founder Stellar Women, komunitas untuk pemberdayaan perempuan (women empowerment).

Anggie Rassly menjelaskan, “Make Up Semipermanen bukan untuk mengubah bentuk wajah tapi enhance atau memaksimalkan kecantikan bagian wajah kita, seperti memperbaiki bentuk alis, mempercantik warna bibir, dan menambahkan garis mata. Dari teknik pengerjaan pun tidak seperti bedah kosmetik yang menggunakan pisau bedah, tetapi menggunakan jarum mikro untuk menggoreskan lapisan terluar kulit sebelum membubuhkan warna. Hasilnya tidak permanen seperti tato, sulam hanya bertahan 1-4 tahun saja. Sulam tidak hanya untuk para wanita, para pria pun dapat melakukannya juga.”

“PERTASPI dibentuk sebagai wadah yang menaungi para pelaku bisnis/profesional Tata Rias Semi Permanen atau Semipermanen Make Up (SPMU) di Indonesia, bertujuan meningkatkan kredibilitas para profesional SPMU agar memiliki standar internasional. Adanya sharing info, antara anggota PERTASPI dengan dewan pembina dari bidang medis dan para pakar, dapat mengurangi proses trial and error, sehingga kepuasan klien dapat dijaga dan bahkan bertambah. Para profesional bisa belajar dimana saja, kemudian menjadi anggota PERTASPI untuk menambah pengetahuan dan menjalin networking”, lanjut Anggie sambil bercerita tentang perjalanannya selama 17 tahun menggeluti bisnis ini.“

Industri sulam, selain masih sangat besar marketnya, juga memiliki keunikan tersendiri. Hasil pengerjaan itu tergantung oleh ciri khas orang yang melakukan, klien bisa memilih lebih cocok dengan siapa sesuai selera. Selain itu, demand terhadap industri ini akan terus ada, karena bisa berjalan mengikuti tren kecantikan yang berlangsung, jadi potensi bisnis mampu berkembang terus. Apalagi, jika melihat populasi Indonesia yang besar,jumlah pelaku bisnis/profesional Make Up Semipermanen terhitung masih sedikit.”, tambah Anggie.

Sedangkan Andien Aisyah berbagi cerita, “ Sebagai penyanyi sejak usia 14 tahun, sudah mengalami berbagai era tren make up. Dari bentuk alis tipis, alis tebal, sampai alis natural. Awalnnya takut mencoba, tetapi ternyata sulam alis justru menjadi solusi terbaik untuk mempersingkat waktu make up. Aku merasa lebih percaya diri dan fresh look. Hal penting yang menunjang kebutuhannya sebagai public figure. Jadi pengalamanku terhadap sulam alis itu positif sekali. Wajar saja kalau banyak orang yang suka. Makanya bisnis sulam pasti masih akan laku dan berkembang.”

“Untuk para profesional yang sudah bergabung atau baru mau bergabung PERTASPI, semoga dapat menjalankan profesi ini dengan sebaik-baiknya karena peluangnya masih banyak. Tapi harus bergandengan tangan, saling support memajukan industri ini bersama-sama.” lanjut Andien.

Aliya Mitra sebagai CO-Founder Stellar Women, komunitas yang mendukung women empowerment berpendapat, “Terjadi peningkatan pesat di industri kecantikan beberapa tahun terakhir, terbukti dengan makin banyaknya usaha di bidang ini. Bisnis Make Up Semipermanen dikategorikan masih termasuk yang baru, oleh karena itu growth masih tinggi dan inovasi masih akan ada terus. Jadi masih dibutuhkannya awarenes dan edukasi yang berkelanjutan. Agar stigma yang menghambat perkembangan semakin lama berkurang. PERTASPI adalah wadah yang tepat untuk memajukan industri ini. Denganbergabung PERTASPI, para anggota dapat build networking, termotivasi untuk lebih baik,dan mendapatkan tips dan akses informasi terbaru dengan mudah.”

WEBINAR diakhiri dengan kesimpulan ketiga pembicara mengenai karakter penting apasaja yang sebaiknya dimiliki peminat bisnis sulam. Karakter tersebut adalah suka keindahan/seni, detailed oriented, punya sikap positif (bisa menerima kritikan), punya kemampuan berkolaborasi dan beradaptasi, keinginan terus belajar dan berinovasi, persistence serta konsistensi agar tangguh menjalani seluk belum bisnis.