Mengangkat Harkat Kue Semprit

SekolahNews — Surabaya, Indonesia memiliki ribuan kuliner khas yang enak dan unik. Salah satunya kue semprit. Berkat kue kering itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menyabet juara pertama dalam Kompetisi Business Plan yang diselenggarakan oleh Universitas Ciputra Surabaya, 23 Februari lalu.

Dikutip dari laman its.ac.id, adalah tiga mahasiswa ITS, yakni Wila Prakasita Scotiswara Supomo, Muhammad Saad Salahudin dan Muhammad Irfan Irsyadi yang berhasil mengangkat kue tradisional semprit sebagai produk bisnis prospektif.

Baca juga: Juarai Kompetisi Pangan Internasional Berkat Es Puter

Saad menjelaskan bahwa alasannya memilih kue semprit sebagai produk bisnis karena kue semprit merupakan kue tradisional yang banyak disukai dan cocok untuk semua kalangan.

“Saya juga ingin mengangkat nilai kue tradisional yang saat ini mulai pudar di kalangan remaja,” ujar Saad yang juga ketua tim.

Kueh Raso, kue keluarga dan kehidupan

Produk kue tradisional ini mereka beri nama Kueh Raso, dengan resep khusus dari ibu Saad. Mahasiswa angkatan 2017 ini menjelaskan, kata Raso diambil dari bahasa sansekerta yakni “puRAna” dan “Somah” yang artinya cerita dan keluarga.

“Intinya, kami ingin membagikan sebuah cerita tentang kekeluargaan, kehidupan, dan kebhinekaan melalui kue tradisional,” ungkapnya sumringah.

Baca juga: Nettox, Alat Pencegah Kecanduan Gadget buatan Mahasiswa UI

Berbeda dengan kue semprit pada umumnya, tambahan topping pada Kueh Raso ini memberikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Beberapa topping yang ditawarkan mulai dari cokelat hitam hingga cokelat putih.

“Untuk varian rasanya, Kueh Raso kami memiliki empat rasa; coklat, putih, coklat selimut, dan putih selimut,” tambah mahasiswa asal Surabaya ini.

Selain varian rasa dan topping yang beragam, produk Kueh Raso juga dikemas secara menarik.

sumber foto its online
Metode pemasaran yang unik

Dalam pemasarannya, Saad dan tim mengangkat isu kebhinekaan. Sehingga tiap kemasan dan konten pemasaran didesain dengan unsur persatuan Indonesia, serta pesan-pesan yang mengungkapkan kebhinekaan.

“Harapannya, melalui Kueh Raso ini, pelanggan dapat menghayati arti Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Baca juga: Industri Kelas Dunia Puji Kemampuan Pelajar Indonesia

Dari sepuluh semi finalis yang diambil, tim ITS berhasil meraih juara pertama. Penilaian dalam lomba business plan ini ada pada seberapa mampu peserta mengangkat isu yang ingin diusungnya. Selain itu, peluang bisnis untuk dapat diimplementasikan secara langsung juga menjadi faktor utama.

Keberhasilan diraih oleh timnya tidak membuat mereka berhenti untuk menjalankan bisnis ini. Saad dan tim bahkan sepakat membagi peran. Saad bertugas pada bagian produksi, Irfan pada pemasaran, dan Wila pada bagian desain dan digital marketing.

Ke depannya, Saad dan tim berniat untuk mengembangkan produk kue Rasso dengan lebih banyak varian rasa. Mereka juga ingin mengembangkan kue tradisional lain selain semprit, sehingga bisa mengangkat eksistensi kue tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.