Mengenal Waterspout Tornado yang Terjadi di Wonogiri

Sekolahnews.com – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyimpulkan fenomena pusaran angin yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri bukan puting beliung, melainkan Waterspout yang masuk dalam kategori angin tornado.

Waterspout adalah angin puting beliung dengan bentuk kolumnar yang kuat dan berada di atas permukaan air. Waterspout terhubung dengan beberapa awan, seperti cumulus congestus, kumuliform dan kumulonimbus. Dibanding angin puting beliung yang terjadi di daratan, daya waterspout lebih kecil dan lemah. Biasanya, waterspout terjadi di daerah tropis dan sub-tropis.

Melansir laman resmi LAPAN, Waterspout merupakan tornado yang terkoneksi dengan air dan memiliki skala mikro, biasanya fenomena ini hanya dapat terjadi di atas danau, tambak, sungai, bendungan dan lainnya.

Menurut peneliti Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN Erma Yulihastin, terdapat perbedaan mendasar antara fenomena Waterspout dan angin puting beliung akibat kondisi anomali cuaca.

Erma menjelaskan bahwa ciri Waterspout secara visual dapat dikenali dari bentuknya yang seperti suatu belalai atau corong pipa panjang dan terlihat turun dari suatu awan jenis cumuluscongestus atau cumulonimbus.

Setidaknya, terdapat lima tahapan terbentuknya waterspout. Pertama, pembentukan titik gelap di permukaan air. Lalu, terbentuknya pola spiral di permukaan air dan diiringi dengan pembentukan cincin semprotan. Setelahnya, ada pengembangan corong kondensasi dan berakhir dengan menghilangnya waterspout tersebut.

Waterspout secara visual dapat dikenali dari bentuknya yang seperti suatu belalai atau corong pipa panjang dan terlihat turun dari suatu awan jenis cumulus congestus atau cumulonimbus.

Fenomena ini tidak bertahan lama dan tidak ada potensi perpindahan dari air menuju darat. Karena tidak adanya dukungan kelembaban air yang dihasilkan oleh yang dihasilkan dari permukaan air.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga menjelaskan hal serupa. Nanda Alfuadi menjelaskan fenomena waterspout yakni pusaran angin yang terjadi dari awan Cumulonimbus di atas permukaan air. Waterspout memiliki mekanisme pembentukan dan ciri yang sama dengan tornado.

Ada tiga jenis waterspout yang perlu kamu ketahui. Yaitu non-tornadictornadic dan snowspoutNon-tornadic adalah tipe waterspout yang paling umum terjadi. Jenis ini sering ditemui di iklim tropis dan sub-tropis, dengan lebih dari 400 kejadian per tahun. Mereka biasanya bergerak lambat dengan kecepatan 30 meter per detik dan berdurasi kurang dari 20 menit.

Yang kedua adalah tipe tornadic. Tipe ini terbentuk dari mesocyclones dengan cara yang mirip tornado, namun terjadi di atas air. Waterspout jenis ini kerap ditemui di laut Adriatik, Aegean dan Ionia, dengan persentase jumlah lebih dari separuh dari jenis lainnya.

Dan yang terakhir adalah snowspout, yang dikenal dengan julukan tornado salju. Jenis ini yang paling jarang ditemui. Sangat sedikit fenomena snowspout yang tertangkap kamera, sejauh ini hanya ada enam kejadian yang berhasil diabadikan, di antaranya adalah di daerah Ontario, Kanada.

Dilansir Accuweather, fenomena Waterspout tidak dapat berkembang jika tidak adanya badai petir di area tersebut. Meskipun tornado ini terbilang lemah, Waterspout juga cukup kuat untuk menjungkirbalikkan perahu jika terjadi di lautan. Namun pada tornado jenis ini hanya bertahan beberapa menit saja.

Meski tergolong lebih lemah dari tornado, waterspout juga bisa memberikan kerusakan yang fatal. Terlebih, bagi penduduk yang tinggal di tepi pantai.

Seperti yang terjadi di Penang, Malaysia pada 1 April 2019. Setidaknya, 50 rumah rusak akibat waterspout yang melanda daerah Tanjung Tokong. Waterspout ini terlihat berputar di pantai selama 5 menit, sebelum akhirnya melanda daratan. Menurut laman Channel News Asia, ini menyebabkan atap-atap rumah berterbangan dan menumbangkan banyak pohon. 

Pesisir pantai merupakan daerah yang rawan terkena imbas waterspout. Terdapat beberapa petunjuk yang bisa dilakukan untuk menghindarinya. Pertama, selalu pantau informasi cuaca. Dengarkan radio atau siaran TV lokal untuk mendapatkan informasi mengenai bencana.

Sebuah angin puting beliung rata-rata berdurasi 10-20 menit, namun dapat bertahan hingga 1 jam, maka dari itu, berlindunglah di tempat yang aman sampai angin tersebut reda. Ketika di langit terdapat awan yang menggumpal dan hitam pekat, waspadai hal tersebut. Bertahanlah dari rumah sampai situasi menjadi aman kembali. Jangan lupa kunci pintu dan jendela rapat-rapat.