Mengubah Kantong Belanjaan Plastik Menjadi BBM Berkelanjutan

Sekolahnews.com – Lebih dari 300 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun, yang menyebabkan masalah lingkungan yang serius karena siklus hidup plastik dan sulitnya menghilangkannya.
Akibatnya, sebagian besar sampah plastik berakhir di tempat pembuangan sampah atau laut. Sejumlah besar plastik terurai menjadi mikroplastik, yang dicerna oleh ikan dan kehidupan laut lainnya yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut.
Dalam Journal of Renewable and Sustainable Energy, oleh AIP Publishing, para peneliti dari California State Polytechnic University melaporkan penggunaan pirolisis katalitik untuk mengubah sampah plastik menjadi sumber bahan bakar yang berharga. Pirolisis adalah dekomposisi termokimia materi berbasis karbon tanpa adanya oksigen.
Para peneliti berfokus pada daur ulang plastik dan meningkatkan plastik menjadi produk lain atau mengubahnya menjadi uap dengan panas, yang bertemu dengan katalis dan berubah menjadi produk seperti bahan bakar yang diinginkan. Proses pirolitik ini mengubah sampah organik primer menjadi bahan bakar berkelanjutan atau bahan kimia berharga lainnya.
“Bagian inovatif dari eksperimen ini adalah katalisnya,” kata penulis Mingheng Li, seperti dikutip dari AIP Publishing, Jumat (5/11/2021).
“Katalis sangat penting untuk proses pirolisis khusus ini, karena hanya membutuhkan satu langkah untuk mendapatkan produk bahan bakar yang diinginkan pada suhu yang relatif ringan.”
Katalis dibuat dengan mencelupkan substrat zeolit ke dalam larutan berair yang mengandung nikel dan tungsten dan mengeringkannya dalam oven pada suhu 500 derajat Celsius. Katalis yang disintesis digunakan bersama-sama dengan reaktor pirolitik satu tahap yang dirancang di laboratorium, yang beroperasi pada titik setel 360 C untuk memecah campuran kantong belanjaan plastik.
Proses katalitik yang digunakan dalam percobaan ini pada limbah plastik juga dapat digunakan untuk mengolah limbah lainnya, seperti kotoran ternak, limbah padat perkotaan, dan oli mesin bekas, untuk membuat produk energi yang dapat digunakan.
“Proses pirolisis ini menjadi langkah definitif dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil,” kata Li.
Para peneliti menemukan produk pirolisis sangat mirip dengan produk bahan bakar diesel standar melalui analisis kromatografi gas, jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia analitik untuk memisahkan dan menganalisis senyawa yang dapat diuapkan tanpa dekomposisi.
Ke depan, tim akan berupaya menjelaskan mekanisme cracking yang terjadi pada permukaan katalis. Selain itu, pihaknya akan berupaya mengoptimalkan produksi solar dari berbagai campuran sampah plastik.(antara.co.id).