Oprah Winfrey, Miliarder Wanita Kulit Hitam Pertama Berharta Rp37 T

Sekolahnews.com – “Apa yang Anda dapatkan dalam hidup adalah sesuatu yang berani Anda minta.” Oprah Winfrey tidak asal membuat kata-kata motivasi itu.
Ia membuktikan keajaiban kalimat tersebut lewat kerja kerasnya. Oprah dikenal sebagai pemandu talk show, produser tv, aktris, penulis dan filantropis.
Oprah adalah ikon. Wanita berkulit hitam yang sukses cemerlang di bisnis hiburan televisi (TV). Pada 2023, Forbes mendapuknya sebagai selebriti wanita terkaya Amerika Serikat (AS).
Oprah merupakan seorang Afrika-Amerika terkaya di abad 20-an, serta menjadi satu-satunya miliarder wanita kulit hitam dunia. Per Juni 2023, Forbes menaksir kekayaan Oprah tembus US$2,5 miliar atau sekitar Rp37,7 triliun (asumsi kurs Rp15.045 per dolar AS).
Ia pun sumber inspirasi. Oprah mengubah cara wanita memandang potensi diri. Tanpa privilese, ia berhasil mendobrak kaca-kaca tak tak kasat mata (ceiling glass) yang kerap membelenggu langkah wanita. Terlebih, ia orang Amerika berkulit hitam.
Program bincang-bincangnya, The Oprah Winfrey Show, menjadi talk show dengan rating tertinggi dalam sejarah TV AS. Talk show ini tayang di TV nasional selama 25 tahun dari 1986 hingga 2011. Tak heran, ia dijuluki Queen of All Media.
Ia lahir dengan nama Orpah Gail Winfrey pada 29 Januari 1954 di pedesaan Mississippi. Namun orang-orang kerap keliru mengeja nama depannya sebagai Oprah. Semenjak itu, nama Oprah pun menjadi identitasnya.
Kekayaan yang ia peroleh bukanlah warisan. Oprah bekerja keras mencapai titik itu. Ia bukan keturunan orang kaya. Ibunya, Vernita Lee adalah orang tua tunggal yang melahirkan Oprah di usia remaja. Lee bekerja sebagai pembantu rumah tangga, serta bergantung pada program bantuan pemerintah.
Kehidupan pun tak ramah padanya. Oprah kecil tinggal bersama neneknya, Hattie Mae. Lantaran sangat miskin, Oprah pernah mengenakan gaun dari karung kentang sehingga menjadi bahan olok-olokan anak-anak lain.
Saat berumur 6 tahun, Oprah pindah ke Wincosin bersama ibunya. Pada usia 14 tahun, Oprah hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayinya lahir prematur dan meninggal tak lama kemudian.
Roda pun berputar. Oprah pun dikirim ke Nashville, Tennessee. Di sana, ia tinggal bersama ayahnya, Vernon Winfrey, yang bekerja sebagai tukang cukur.
Soal identitas ayahnya, seorang petani asal Mississipi bernama Noah Robinson juga mengklaim diri sebagai ayah biologis Oprah.
Meskipun tegas, Vernon punya ekonomi yang lebih mapan. Ia juga mementingkan pendidikan anak perempuannya.
Di titik ini, Oprah mulai menunjukkan minatnya pada dunia komunikasi dan jurnalistik. Ia pun mendapat pekerjaan sebagai penyiar radio kala duduk di bangku sekolah menengah atas. Dari sana, karir Oprah di industri media dimulai. Awalnya ia mengisi acara berita malam lokal, lalu mendapat program talk show di siang hari.
Pada 1984, Oprah hijrah ke Chicago untuk menjadi pembawa acara talk show pagi berdurasi setengah jam di WLS-TV, yakni AM Chicago. Episode debutnya mengudara 2 Januari 1984. Di tangan Oprah, rating program tersebut merangkak naik hingga menyalip program talk show Phil Donahue, yang kala itu punya program bincang-bincang paling top.
Bakat Oprah rupanya terendus kritikus film Roger Ebert, yang kemudian membujuknya untuk bergabung dengan King World. Inilah cikal bakal kelahiran The Oprah Winfrey Show. Program bincang-bincang berdurasi 1 jam yang disiarkan siang tersebut mengudara perdana pada 8 September 1986.
The Oprah Winfrey Show menjadi acara bincang-bincang TV paling sukses dan berpengaruh di AS, dengan menyuguhkan wawancara yang mendalam, menghadirkan topik-topik inspiratif, serta segmen-segmen yang menghibur.
Ternyata penonton acara Oprah jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari program talk show Donahue. Bahkan The Oprah Winfrey Show menjadi acara talk show nomor wahid di AS.
Oprah bak kuda hitam. Di awal, hanya sedikit yang melihat potensinya di industri ini. Siapa yang mau bertaruh untuk perempuan, berkulit hitam pula? Tubuhnya pun gemuk dan tak semampai, tak sesuai dengan ‘standar industri TV’ kala itu.
Lalu apa yang membuatnya spesial? Selain punya rasa ingin tahu yang tinggi saat menggali cerita narasumber, Oprah juga punya selera humor yang brilian.
Tapi, kekuatan utama Oprah adalah rasa empati. Kepiawaian Oprah membuat para narasumber nyaman bercerita, bahkan pengalaman-pengalaman menyedihkan. Ia kerap ikut terbawa emosional dan menitikkan air mata.
Pada akhirnya, sang tamu mengungkapkan hal-hal yang dikubur dalam, yang mungkin tidak mereka bayangkan sanggup dibagikan di sebuah acara TVnasional. Kejujuran rasa dan kehangatan Oprah itu membangkitkan emosi yang sama bagi para penontonnya.
Dedikasi kerja maupun kesuksesan bisnisnya membuat Oprah menjadi crazy rich AS berkat kerja keras sendiri. Oprah adalah pengisi acara TV dengan bayaran tertinggi sejagat Amerika pada 2006, dengan penghasilan sekitar US$260 juta per tahun.
Pundi-pundi hartanya juga berasal kontrak dengan perusahaan-perusahaan terkemuka, investasi di berbagai sektor, hingga bisnis lain yang ia jalankan.
Pada usia 41 tahun, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$340 juta. Kekayaan bersihnya meningkat hingga US$800 juta di 2000 sehingga ia menjadi orang Afrika-Amerika terkaya di abad ke-20. Pada 2014, Oprah menyalip kekayaan mantan CEO eBay, Meg Whitman, sebagai wanita terkaya di AS dari hasil usaha sendiri.
Selain menjadi pembawa acara, Oprah memiliki bisnis pendulang cuan lainnya. Pada 1988, ia mendirikan perusahaannya sendiri, Harpo Productions. Bisnisnya memproduksi acara TV dan film. Beberapa produknya yang masyhur adalah Dr. Phil dan Rachael Ray.
Oprah juga memiliki jaringan televisi kabel yang sukses, yaitu Oprah Winfrey Network (OWN), yang meluncur pada 2011.
Oprah pun menulis beberapa buku, termasuk memoarnya sendiri yang terkenal, The Oprah Winfrey Show: Reflections on an American Legacy pada 2011. Ia membuat penerbitan untuk mendukung banyak penulis dan buku melalui Oprah’s Book Club, yang dikelolanya. Melalui klub ini, ia merekomendasikan dan membahas berbagai buku yang menarik.
Ia juga bermain film. Salah satu peran paling terkenalnya adalah sebagai tokoh Sofia dalam film The Color Purple (1985). Oprah diganjar nominasi Academy Award untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik untuk peran tersebut. Ia juga muncul dalam film Beloved (1998), The Butler (2013), dan A Wrinkle in Time (2018).
Portofolio real estatnya pun tersebar di banyak tempat. Ia memiliki properti di California, Nashville hingga Hawaii.
Oprah juga dikenal ringan tangan membantu sesama. Ia terlibat banyak acara amal dan kegiatan sosial.
Ia pernah bersinggungan dengan dunia politik. Pada pemilu presiden AS 2008, Oprah terang-terangan mendukung Barack Obama, yang kala itu nyapres dari Demokrat. Sokongan Oprah pun digadang-gadang mendulang suara besar bagi sang capres kulit hitam.(cnnindonesia.com).