Pakar Ungkap Keuntungan dan Kerugian Siaran TV Digital

Sekolahnews.com – Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya memaparkan berbagai keuntungan dan kerugian peralihan siaran TV analog ke TV digital, atau analog switch off (ASO), yang baru saja dilakukan di Indonesia.

Ia awalnya memaparkan, kualitas video dari film 35mm atau 65mm yang diproduksi secara analog memiliki kualitas sangat tinggi, jauh melampaui kualitas siaran jika dipancarkan secara digital, entah itu HD, 4K, atau 8K.

Namun karena keterbatasan teknologi dan mahalnya sarana untuk bisa menikmati siaran analog berkualitas, maka siaran analog yang ditransmisikan melalui udara ini kalah bersaing dengan siaran digital yang jauh lebih efisien, murah dan dapat dimanipulasi.

“Sehingga itu diadopsi oleh lembaga penyiaran di seluruh dunia termasuk Indonesia yang menerapkan ASO,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Berikut keuntungan siaran TV digital:

  • Kualitas gambar yang diberikan sangat baik, tidak berbayang atau berbintik.
  • Antena bersifat multi directional sehingga dapat menangkap pancaran digital dari berbagai stasiun pemancar digital tanpa harus mengarahkan antena ke arah stasiun pemancar seperti pada siaran analog.
  • Bisa multiplexing, mengirimkan lebih dari 1-5 siaran yang berbeda pada gelombang yang sama dengan menurunkan kualitas dari HDTV menjadi SDTV.
  • Frekuensi yang tidak terpakai karena adanya efisiensi digitalisasi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti 4G atau 5G.
  • Dapat menampilkan siaran berkualitas tinggi HD (Hi Definition)yang tetap enak ditonton pada TV 60 inci, lebih besar daripada TV analog yang ukuran idealnya 30 inci karena kualitasnya SD (Standard Definition).
  • Tidak mengalami penurunan kualitas gradual seiring makin bertambahnya jarak dengan pemancar.
  • Dapat memberikan suara berkualitas surround lima channel.
  • Fisik televisi lebih ringan, tipis, dan ramping karena tidak menggunakan tabung.

Berikut kerugian siaran TV digital

  • Membutuhkan set top box di setiap TV analog yang lama untuk dapat menerima siaran TV Digital. Harga STB yang paling murah saat ini adalah Rp 200.000, yang mana itu dinilai Alfons cukup signifikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Siaran TV Digital membutuhkan infrastruktur pemancar TV Digital dan sehingga membutuhkan investasi tambahan bagi stasiun TV.
  • Perangkat analog lama seperti Video Cassette Recorder VCR tidak akan bisa merekam siaran digital TV karena sinyalnya berbeda, tetapi tetap akan bisa memainkan koleksi VCR yang ada.
  • TV audio receiver yang tadinya bisa digunakan dalam menerima siaran analog karena di-broadcast menggunakan dua channel yang berbeda tidak bisa digunakan lagi.(suara.com).