“Panggil Aku Ayah” Tayang Hari Ini!

Sekolahnews — Setelah menuai sambutan hangat di 25 kota lewat pemutaran Nonton Duluan, hari ini film Panggil Aku Ayah resmi tayang di seluruh jaringan bioskop Indonesia. Film drama komedi keluarga ini menawarkan tawa, haru, dan kehangatan—mengajak penonton untuk merenungkan kembali arti keluarga yang sesungguhnya, bahkan ketika tidak terikat darah.

Diproduseri oleh Anggia Kharisma, sosok di balik film-film keluarga paling berkesan dalam satu dekade terakhir seperti Keluarga Cemara, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dan film Indonesia terlaris sepanjang masa Jumbo, Panggil Aku Ayah menjadi pengingat bahwa kasih sayang keluarga bisa hadir dari tempat yang paling tak terduga. Dari dua debt collector yang mendadak harus membesarkan seorang anak, tumbuhlah cinta, kepedulian, dan ikatan yang lebih kuat dari sekadar garis keturunan.

Dalam rekaman yang tertangkap kamera, para penonton Nonton Duluan Panggil Aku Ayah di 25 kota terlihat begitu menikmati filmnya, dengan berbagai emosi yang keluar. Para penonton juga hadir dari berbagai kalangan mulai dari keluarga, orangtua tunggal, dan dewasa muda. Beberapa penonton merasa relate dengan film ini yang mengangkat tema tentang ikatan keluarga tak sedarah, dan menemukan arti keluarga yang sebenarnya.

“Keluarga enggak harus sedarah, siapa aja bisa jadi keluarga,” kata salah satu penonton di special screening Nonton Duluan Panggil Aku Ayah.

“Bagus sekali, relate sama filmnya, karena anak saya ini juga ibunya sudah meninggal. Jadi pengalaman menyiapkan makan, antar sekolah itu relate,” kata seorang bapak yang menonton bersama anak perempuannya.

“Cinta kasih seorang ayah walau gak ada hubungan darah di sini kelihatan banget,” ujar
seorang ibu.

Disutradarai oleh Benni Setiawan, sutradara pemenang Piala Citra, dan dibintangi oleh
Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, Myesha Lin, Tissa Biani, dan Sita Nursanti,
Panggil Aku Ayah membalut kisah kasih sayang yang tulus dengan humor segar dan
dinamika yang hangat.

“Panggil Aku Ayah adalah bagian dari komitmen Visinema Studios dalam menghadirkan cerita keluarga yang tidak hanya menghibur, tapi juga memantik pemikiran dan percakapan. Di film ini, kami ingin mengajak penonton memaknai arti keluarga sesungguhnya, bahwa keluarga bisa tumbuh dari kasih yang hadir melalui pertemuan tak terduga, tidak hanya dari hubungan darah,” kata Anggia Kharisma, produser film dan juga Chief Content Officer Visinema Studios.

Ringgo Agus Rahman, pemenang aktor terbaik Piala Citra FFI yang aktingnya menuai banyak pujian dalam film ini mengatakan, “Cerita ini terasa dekat karena banyak terjadi di kehidupan nyata. Yang menarik bagi saya, karakter Mang Dedi menunjukkan sisi humanis dari seorang debt collector yang sebenarnya juga sedang berjuang. Dan sama seperti Dedi yang hidupnya berubah karena kehadiran Intan, anak-anak saya di dunia nyata juga membuat hidup saya jadi lebih baik setiap harinya. Semoga film ini bisa jadi bahan diskusi di banyak keluarga.”

Baginya, karakter ini merepresentasikan sosok ayah yang bekerja keras demi keluarganya, bahkan jika itu berarti menahan rindu dan menghadapi tekanan. Ringgo berharap penonton bisa lebih bijak dalam menilai orang lain dan melihat bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjuangan masing-masing yang tidak selalu tampak di permukaan.

Tissa Biani, pemeran Intan dewasa, turut membagikan kedekatannya dengan karakter yang ia mainkan. “Saya bisa sangat memahami apa yang Intan rasakan, karena saya pun tumbuh tanpa sosok ayah. Menurut saya, film ini cocok ditonton bersama keluarga, terutama oleh anak-anak remaja yang mungkin sedang merindukan kehadiran figur ayah. Bukan hanya menghibur, film ini juga bisa jadi ruang untuk mengobati rasa rindu itu,” ujar Tissa.