Penemuan 7 Ilmuwan Tanah Air Ini Diakui Dunia

SekolahNews — Ada banyak ilmuwan Indonesia memiliki prestasi yang tidak kalah sama ilmuwan negara lain. Bahkan, beberapa di antara mereka berhasil membuat terobosan dalam ilmu pengetahuan. 

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ilmuwan artinya orang yang ahli atau banyak pengetahuannya mengenai ilmu. Pekerjaan mereka biasanya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penemuan ilmiah untuk memecahkan suatu masalah. 

Banyak juga ilmuwan Indonesia yang berhasil menciptakan sebuah penemuan yang diakui di seluruh dunia. Kira-kira siapa saja?

1. Khoirul Anwar

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah seorang ilmuwan Indonesia. Ia dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional ITU, baik untuk sistem teresterial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa).

Ia telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Dengan hasil penemuan ini kita bisa merasakan kecepatan internet

FFT merupakan sebuah algoritma yang berhasil meningkatkan kecepatan transmisi data. Mudahnya, FFT merupakan salah satu komponen terpenting dapat penciptaan sinyal 4G. 

Berkat penemuan ilmuwan Indonesia yang lama menimba ilmu di Jepang ini kamu bisa nonton video YouTube tanpa buffering

Dr. Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2000, wisudawan terbaik sekolah teknik elektro dan informatika (STEI) dan tiga wisudawan terbaik se-ITB tahun 2000. Sebagai bentuk penghargaan Khoirul didaulat menjadi pembicara pada wisudawan ITB, Oktober 2000. Setelah bekerja di perusahaan IT di Jakarta selama sekitar dua tahun, Khoirul kemudian melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar M. Eng pada tahun 2005 serta Dr. Eng pada tahun 2008.

2. Warsisto P Taruno 

Warsito Purwo Taruno, M.Eng merupakan pendiri sekaligus CEO CTECH Labs EdWar Technology.

Profesor Warsito memiliki pengalaman di bidang tomografi lebih dari 20 tahun.

Satu tonggak penelitian Profesor Warsito, penemuan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) 2004.

Profesor Warsito melakukan kolaborasi penelitian dengan Profesor Liang-Shih Fan.

Profesor Warsito  menyelesaikan studi S-1 di Tokyo International Japanese School pada 1988.

Kemudian, pada 1992, profesor Warsito berhasil menamatkan studi jenjang S-2 di Shizouka University jurusan Chemical Engineering.

Masih di universitas yang sama, Warsito meraih gelar M. Eng pada 1994 dan gelar Ph.D Electronic Science and Technology tahun 1997.

Sekitar tahun 2012 lalu, Dr Warsisto berhasil menguji temuannya yaitu Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT). Alat yang berfungsi untuk menghambat laju pertumbuhan sel kanker, bahkan menghilangkannya itu telah membuat kakaknya terbebas dari kanker. 

Temuannya itu kemudian menggemparkan dunia medis. Bahkan, sampai-sampai menarik perhatian kementerian kesehatan pada saat itu. Warsisto pun membuka kliniknya dan berhasil mengobati sejumlah pasien. 

Sayangnya klinik tersebut terpaksa ditutup pada tahun 2015 karena tidak mendapatkan rekomendasi dair Kemenkes dan Kemenristek. Padahal, ECCT sudah diuji di beberapa negara, termasuk di rumah sakit India dan Jepang. 

3. Sedijatmo 

Prof Ir Sedyatmo Dr HC yang merupakan salah satu tokoh insinyur sipil Indonesia. Dilahirkan di Solo, 24 Oktober 1909, Sedyatmo merupakan lulusan Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Setelah lulus dari HIS, ia mendapat beasiswa dari Mangkunegaran untuk meneruskan pendidikan di MULO Solo, dan kemudian melanjutkan ke AMS di Yogyakarta. Dengan beasiswa pula ia menuntut ilmu di jurusan Teknik Sipil di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB).

Prof Sedijatmo dulu merupakan seorang ilmuwan Indonesia sekaligus pejabat di PLN. Sekitar 1960-an, PLN hendak mendirikan sebuah menara untuk mengalirkan listrik di daerah Ancol yang berawa-rawa. 

Sedijatmo sadar tekstur tanah rawa-rawa yang lembek tidak akan mampu menahan menara. Karena itu, dia menemukan pondasi cakar ayam yang dikenal dunia saat ini. 

Pondasi ini terdiri dari beton yang ditanam di bawah tanah, tapi kemudian ditambahkan pipa beton lagi di pinggir-pinggirnya menyerupai cakar ayam untuk mencengkeram tanah. 

Temuan ini akhirnya diterapkan di dalam pembangunan gedung-gedung tinggi, hingga bandara di beberapa negara. 

4. Tjokorda Raka Sukawati 

Ir. Tjokorda Raka Sukawati (lahir di Ubud, Bali, 3 Mei 1931 – meninggal di Ubud, Bali, 11 November 2014 pada umur 83 tahun) adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya.

Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.

Kalau kamu melihat proses pembangunan jalan layang, itu beberapa ada yang memungkinkan ujung tiang penyangganya bisa diputar 90 derajat. Inilah yang dinamakan teknik konstruksi Sosrobahu temuan ilmuwan Indonesia Ir. Tjokorda Raka Sukawati. 

Teknologi ini diciptakannya untuk mengefisiensi pembangunan jalan layang, serta meminimalisir terjadinya gangguan arus lalu lintas di bawahnya selama proses pembangunan berlangsung. 

5. BJ Habibie

BJ Habibie atau yang mempunyai nama lengkap Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Parepare  25 Juni 1936.

setelah lulus dari SMA pada tahun 1954 BJ Habibie melanjutkan pendidikannya di ITB (Institute Teknologi Bandung). Pada masa itu namanya masih Universitas Indonesia Bandung.

Beliau belajar Teknik Mesin di fakultas Teknik disana. Namun hanya beberapa bulan saja beliau menempuh pendidikan di ITB, karena pada saat itu beliau mendappatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan pendidikannya di Jerman.

Pada tahun 1955 sampai 1965 Habibie menempuh pendidikan di Jerman dengan mengambil spesialisasi konstruksi pesawat terbang (Teknik Penerbangan) di Rhein Westfalen Aachen Technisce Hochschule (RWTH).

 Presiden ke-3 RI ini merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang paling disegani hingga saat ini. Menempuh pendidikan di Jerman, dia telah mematenkan segudang penemuannya di dunia penerbangan, salah satunya teori Crack.

Teori ini dapat menghitung titik lemah bodi pesawat bahkan sampai ke ukuran atom. Sebelum adanya temuan ini, industri pesawat justru meningkatkan bahan-bahan pembuatan pesawat dengan bahan-bahan yang berat sehingga jika terjadi kecelakaan, pesawat masih bisa bertahan. 

Sayangnya, upaya tersebut justru membuat bodi pesawat lebih berat. Nah, dengan teori Crack para industri hanya cukup menambahkan bahan-bahan tersebut ke bagian-bagian yang lemah. Dengan teori ini, kecelakaan pesawat bisa diminimalisir hingga sekarang. 

6. Josaphat T.S Sumantyo

Josaphat memiliki dedikasi di bidang antena, sensor, dan radar yang membuatnya meraih berbagai penghargaan dari Chiba University dan berbagai penghargaan lainnya. Ia bahkan juga memiliki ratusan hak paten yang tersebar di 118 negara di dunia. Karya-karyanya lebih mengedepankan bidang telekomunikasi, transportasi, penginderaan jarak jauh, kesehatan, serta militer.

7. Dr. Yogi Ahmad Erlangga

Ia memecahkan rumus matematika berdasarkan Persamaan Helmholtz yang kemudian menjadi tonggak penting ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi di sejumlah bidang. Salah satu yang telah dilakukan adalah mempercepat pencarian sumber minyak bumi.

Dengan matematika, ia berhasil mengembangkan metode kalkulasi yang membuat sistem komputer mampu menyelesaikan ekuasi secara lebih cepat. Padahal persamaan tersebut sulit diatasi oleh sistem komputer yang digunakan perusahaan-perusahaan minyak.

Tidak hanya dimanfaatkan untuk pencarian sumber minyak bumi, penemuan ini juga digunakan untuk teknologi keping Blu-Ray. Keping ini bisa menyimpan data komputer dalam jumlah yang jauh lebih besar. Selain itu, rumus tersebut juga mempermudah cara kerja radar dunia penerbangan.

Itulah tujuh ilmuwan Indonesia yang karyanya sudah dikenal di dunia dan masih diaplikasikan hingga saat ini. 

Semoga kisah ketujuh orang hebat itu bisa menginspirasimu semakin rajin belajar dan menjadi sosok yang berguna bagi negara dan ilmu pengetahuan.