Pertama Kalinya, Ilmuwan Menamai Gelombang Panas

Sekolahnews.com – Para ilmuwan untuk pertama kalinya telah menamai gelombang panas, yang resmi disebut Zoe.

Menurut USA Today, para ahli di Spanyol memberi nama gelombang panas yang membuat suhu melonjak hingga 44,4 derajat Celcius di Seville antara 24 Juli dan 27 Juli.

“Ini adalah upaya baru untuk memperingatkan masyarakat terhadap suhu ekstrem dan memperingatkan tentang bahayanya,” kata Jose Maria Martin Olalla, profesor di departemen fisika Universitas Sevilla, dikutip dari Live Science, Selasa (16/8/2022).

Praktik pemberian nama terhadap fenomena alam seperti badai telah lama dilakukan. Namun, Zoe adalah gelombang panas pertama yang diberi nama.

Nama tersebut merupakan upaya dari proMETEO Sevilla Project, sebuah inisiatif dari Adrienne Arsht-Rockefeller Foundation Resilience Center.

Seville adalah lokasi percontohan untuk proyek tersebut, bertujuan meningkatkan kesadaran publik akan panas yang ekstrem dan mengadvokasi upaya untuk mengurangi bahaya gelombang panas.

gelombang panas didefinisikan sebagai fenomena di mana setidaknya tiga hari berturut-turut 10 persen, dari stasiun cuaca mencatat suhu maksimum di atas persentil ke-95 untuk Juli hingga Agustus antara 1971 hingga 2000.

Tidak ada definisi tunggal untuk gelombang panas di Amerika Serikat, tetapi Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menggunakan patokan setidaknya dua hari ketika suhu minimum harian.

Semua ini, disesuaikan dengan kelembaban, lebih besar dari persentil ke-85 untuk Juli dan Agustus antara 1981 dan 2010.

Gelombang panas bisa berbahaya, terutama bagi populasi rentan seperti orang tua dan orang-orang yang melakukan pekerjaan manual di luar ruangan.

Organisasi Kesehatan Dunia menghitung pada 2018 bahwa antara 2000 dan 2016, jumlah orang yang terpapar panas ekstrem setiap tahun meningkat 125 juta.

Tercatat pada Juli, suhu di Inggris melebihi 40 derajat Celcius untuk pertama kalinya.

Tingkat panas tersebut bisa mematikan, terutama di daerah yang kekurangan AC.

Amerika Serikat juga mengalami periode panas yang ekstrem seiring dengan perubahan iklim.

Tercatat pada 15 Agustus 2022, First Street Foundation merilis laporan yang menyoroti di mana panas ekstrem kemungkinan akan menjadi fenomena yang lebih umum dalam beberapa dekade mendatang.

Pemodelan menunjukkan bahwa Deep South, Arizona selatan dan California selatan ke tengah akan mengalami beberapa pergeseran paling ekstrem.

Contohnya, Miami-Dade County di Florida kemungkinan akan mengalami peningkatan suhu di atas 39,4 derajat Celcius selama 34 hari pada 2053.

Di sisi lain, sebanyak delapan juta orang di Amerika Serikat akan mengalami indeks panas di atas 51,6 derajat Celcius pada tahun ini.

Para ilmuwan berencana untuk menamai gelombang panas lainnya.

WHO sendiri telah menyarankan untuk membuka jendela di malam hari untuk menjaga suhu tetap sejuk.(suara.com).