Satelit NASA Seberat 2.400 Kg Jatuh ke Bumi setelah 38 Tahun Mengudara

Sekolahnews.com – Satelit milik lembaga antariksa NASA seberat 2.400 kilogram akhirnya jatuh ke Bumi setelah hampir empat dekade berada di luar angkasa. Satelit raksasa bernama Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) ini jatuh di atas Laut Bering pada Minggu .

ERBS sendiri pertama kali diluncurkan pada 1984 menggunakan pesawat ulang alik Challenger. Awalnya satelit ERBS hanya bertugas selama dua tahun, tapi misinya diperpanjang hingga 2005 atau menjadi 21 tahun.

“ERBS jauh melampau masa tugasnya selama dua tahun, terus beroperasi hingga 2005,” tulis NASA sebagaimana dikutip Space.

Satelit ERBS telah berkontribusi banyak dalam pengamatan iklim dan cuaca di Bumi, termasuk mempelajari energi matahari yang diserap dan dipancarkan oleh Bumi. ERBS juga dibekali tiga instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran ozon stratosfer, uap air, nitrogen dioksida, dan aerosol.

Setelah 21 tahun beroperasi, ERBS akhirnya pensiun dan terus melayang di luar angkasa, menunggu ditarik atmosfer Bumi. NASA mengumumkan kematian ERBS dan dipastikan akan memasuki atmosfer Bumi pada Jumat (6/1).

ERBS akhirnya benar-benar masuk Bumi dan jatuh di dekat Kepulauan Aleutian, Alaska, AS, pada Minggu (8/1) pukul 23.04 waktu setempat, setelah mengudara di luar angkasa selama 38 tahun.

NASA memperkirakan sebagian besar komponen satelit hangus terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, tapi kemungkinan masih ada serpihan yang berhasil mendarat. Kabar baiknya, NASA bilang kecil kemungkinan serpihan satelit akan mencederai orang-orang di darat, perbandingannya sekitar 1 banding 9.400. (kumparan.com).