Sejarah Berdiri ASEAN

Sekolahnews.com – Hari ini 8 Agustus nenjadi hari lahirnya ASEAN pada 54 tahun lalu.
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan organisasi kawasan yang selanjutnya dikenal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Awalnya, ASEAN lahir di Bangkok, Thailand dalam Deklarasi Bangkok yang dirintis oleh lima wakil negara atau pemerintahan, termasuk Indonesia.
Seiring dengan tujuan dan perkembangan kawasan, anggota ASEAN bertambah hingga menjadi 10 negara tetangga.
Adapun mengutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), lima wakil negara atau pemerintahan memprakasai titik mula pembentukan ASEAN.
Kelimanya adalah Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos), Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam), dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman).
Hal itu sebagai tindak lanjut Deklarasi Bersama dengan melakukan pertemuan dan penandatanganan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration).
Isi Deklarasi Bangkok:
– Mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan
Asia Tenggara;
– Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
– Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
– Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan
internasional yang ada;
– Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian
di kawasan Asia Tenggara.
Awalnya organisasi ini bertujuan untuk menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama dalam berbagai bidang kepentingan bersama.
Selanjutnya, organisasi ini membuat berbagai agenda yang signifikan di bidang politik seperti Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ ZOPFAN) yang ditandatangani tahun 1971.
Kemudian, pada tahun 1976 lima negara anggota ASEAN itu juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/ TAC) yang menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN untuk hidup berdampingan secara damai.
Dalam bidang ekonomi, Agreement on ASEAN Preferential Trading Arrangements (PTA) berhasil disepakati dan ditandatangani di Manila pada 24 Februari 1977 yang menjadi landasan untuk mengadopsi berbagai instrumen dalam liberalisasi perdagangan on a preferential basis.
Pada perkembangan selanjutnya, Agreement on the Common Effective Preferential Tariff (CEPT) Scheme for the ASEAN Free Trade Area berhasil disepakati di Singapura pada 28 Januari 1992. Kemajuan-kemajuan tersebut mendorong negara-negara lain di Asia Tenggara bergabung menjadi anggota ASEAN.
Searah dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai tersebut, lima negara di luar negara pemrakarsa berkeinginan menggabungkan diri dalam organisasi ini, yaitu sebagai berikut:
1. Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 dalam Sidang Khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/ AMM) di Jakarta, Indonesia.
2. Vietnam resmi menjadi anggota ke-7 ASEAN pada pertemuan para Menteri Luar NegerASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 29-30 Juli 1995. (tribunnews.com).