Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga!

Sekolahnews.com –  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)  menaikkan status Gunung Merapi dari level waspada menjadi siaga. Warga diminta waspada dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Perubahan status itu didasarkan pada aktivitas dari dalam gunung yang mengalami peningkatan.

Pihak BPPTKG juga telah mengimbau agar kegiatan pendakian, wisata dan penambangan yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III, dihentikan.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan BPPTKG melalui akun media sosialnya, disampaikan bahwa ada 30 dusun yang tersebar di empat Kabupaten berada dalam daerah berbahaya.

Baca juga: Gunung Sinabung Erupsi Kembali

Beberapa rekomendasi juga diberikan terakit perubahan status dari Waspada menjadi Siaga tersebut.

“Aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas G. Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).

Untuk diketahui, Gunung Merapi berstatus waspada sejak 21 Mei 2018. Peningkatan status ini ditetapkan hari ini (5/11/2020) pada pukul 12.00 WIB.

Hanik menjelaskan pasca erupsi besar 2010, Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung sampai bulan September 2019.

Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

“Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer,” ujarnya.

Terkait cuaca di wilayah DIY yang belakangan ini kerap terjadi hujan lebat dengan angin kencang, Hanik menjelaskan jika aktivitas gunung api dipengaruhi oleh faktor dari dalam gunung itu sendiri.

Kecuali jika material erupsi sudah muncul dipermukaan dan tersapu hujan deras baru akan terdampak kondisi cuaca.

“Terus ikuti arahan dari pemerintah daerah maupun informasi dari kami,” tukasnya.

Hanik berpesan kepada masyarakat untuk terus mengikuti himbauan pemerintah atau mengikuti informasi terbaru dari pihaknya.

Termasuk jika ada informasi yang dinilai kurang pas untuk bisa dikonfirmasi kepada tim BPPTKG. Ia mengajak masyarakat untuk menghadapi krisis secara kolaboratif.

Menyusul peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi, proses evakuasi kini tengah disiapkan. Ada tiga desa yang rencananya akan dievakuasi.

“Evakuasi diprioritaskan untuk kelompok rentan meliputi lansia, balita, anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto di Magelang, Kamis, 5 November kemarin dikutip Antara.