Teleskop Luar Angkasa Hubble Deteksi Uap Air di Satelit Jupiter

SekolahNews – Teleskop Luar Angkasa Hubble milik badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) mendeteksi uap air di lautan satelit Jupiter, Europa.

Temuan ini pun berpotensi mengungkapkan petunjuk baru tentang bulan es di Tata Surya kita dan sekitarnya.

Teleskop Hubble sebelumnya telah mendeteksi uap air di Europa dalam bentuk gumpalan yang muncul secara sporadis dan meluas sekitar 200 km ke luar angkasa.

Akan tetapi, temuan terbaru tentang uap air di satelit Jupiter ini merupakan sesuatu yang berbeda.

Mengutip Space, Selasa (19/10/2021) Lorenz Roth, peneliti di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia, menganalisis pengamatan ultraviolet arsip Europa yang dibuat oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dengan instrumen Spektrograf Pencitraan Teleskop Luar Angkasa pada tahun 1999, 2012, 2014 dan 2015.

Analisis temuan teleskop Hubble ini mengungkapkan keberadaan sejumlah besar uap air di belahan atau sisi lain satelit yang menghadap jauh dari jalur orbit di sekitar Jupiter.

Menariknya, uap air ini bertahan dalam jangka panjang tak seperti gumpalan sementara.

Roth dan rekannya baru-baru ini juga menggunakan teknik serupa untuk menemukan uap air di satelit Jupiter lainnya, Ganymede.

“Pengamatan uap air di Ganymede dan sisi lain Europa menambah pemahaman kita mengenai atmosfer di satelit-satelit es,” ungkap Roth.

Namun deteksi kelimpahan uap air di satelit Jupiter yang diambil teleskop luar angkasa Hubble NASA yang stabil ini sedikit lebih mengejutkan daripada di Ganymede, karena suhu permukaan Europa lebih rendah daripada Ganymede.

Europa sendiri memantulkan sinar matahari lebih efektif daripada Ganymede tetapi suhu di Europa mencapai sekitar minus 160 derajat Celcius.

Hanya saja, cukup banyak es tampaknya menyublim di sana, berubah menjadi uap dan melayang ke luar angkasa.

Hal lain yang masih membuat tanda tanya adalah, uap air yang terdeteksi teleskop Hubble ini hanya ditemukan di sisi lain Europa ini. Tak jelas mengapa ini bisa terjadi.

Kejelasan mengenai temuan ini mungkin baru bisa terjawab melalui misi-misi luar angkasa selanjutnya.

Paling dekat, pada Oktober 2024, NASA berencana meluncurkan wahana yang disebut Europa Clipper yang akan tiba di sistem Jupiter pada April 2030.

Wahana antariksa itu akan melakukan lusinan penerbangan di dekat Europa untuk mempelajari lautan dan cangkang esnya atau mendekati gumpalan.

Clipper juga akan mencari lokasi pendaratan yang baik untuk misi berburu kehidupan.

Temuan uap air di satelit Jupiter yang terdeteksi teleskop Hubble NASA ini telah diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters.

(Kompas)