Ratusan Anak di Jawa Barat Kecanduan Game

SekolahNews – Adiksi atau kecanduan akan sesuatu memang bisa berakibat fatal. Contohnya terbaru di Jawa Barat, akibat kecanduan bermain games ratusan anak dirawat disejumlah Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Dikutip dari laman VOA Indonesia, RSJ Jawa Barat mencatat, sejak 2016, ada 209 anak dirawat terkait adiksi internet dan games. Orang tua pun diminta lebih peka dan menjadi contoh.

Rata-rata tiap bulan 10-12 anak melalui rawat inap/jalan di RSJ Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat ini. Pasien anak ini berusia 8-15 tahun.

Dokter spesialis kejiwaan di RSJ Jawa Barat, dr Lina Budiyanti SpKJ, menceritakan orang tua pasien mengeluh putra-putrinya tidak bisa lepas dari gawai. Namun, dari pemeriksaan, biasanya sudah ada kondisi medis lain yang menyertai (komorbiditas).

Baca juga: Awas! Hati-hati Main Games, Datamu Bisa Dicuri!

Gangguan lain ini, ujar Lina, antara lain depresi, trauma dengan lingkungan sekitar, atau memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHA).

“Karena mungkin si anak ini nggak tahu cara mengobatinya. Untuk menyamankan dirinya ketemu lah dengan internet dan games,” jelasnya kepada VOA saat ditemui, pekan ini.

Lina mengatakan kecanduan didorong berbagai faktor biologi, psikologi, dan sosial. Dia belum menemukan kasus adiksi murni.

Periksakan Anak Jika Gejala Terlihat Selama 1 Tahun

Kecanduan memiliki sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, ujar Lina. Gejala-gejala ini antara lain: pikirannya hanya pada games, tetap main games meski kurang tidur, durasi main games terus meningkat, dan bisa menghabiskan banyak uang demi games.

Baca juga: Mengerikan, Mata Nyaris Buta Karena Bermain Ponsel Terlalu Lama

Pada kasus ekstrim, anak bisa berhalusinasi karena otak terus dipicu dopamin. Jika gejala-gejala itu berlangsung selama satu tahun, orang tua perlu memeriksakan anaknya.

“Jadi kalau misalnya perilaku itu terus ada sampai satu tahun dan memenuhi kriteria diagnosis itu, baru kita bilang dia adiksi games. Tapi kalau baru beberapa hari dan beberapa bulan, kalau tidak berat banget, kita belum bisa bilang itu adiksi games,” terangnya yang juga melayani pasien di RSJ Kota Bandung.

Jika anak terbukti kecanduan, maka penyakit penyerta akan diobati. Seiring pengobatan terhadap penyakit penyerta, ujar Lina, kecanduan juga akan menurun. Namun bila kecanduan sudah berpengaruh pada otak, anak akan diberikan obat.

“Mungkin si anak ini menarik diri, karena memang memiliki citra diri yang buruk. Berarti bagaimana kita membuat dia lebih percaya diri. Sehingga dia mau bersosialisasi dengan teman di sekitarnya. Jadi hari-harinya tidak dihabiskan dengan gadget-nya,” paparnya.

So, buat anda para orang tua, selalu awasi dan jaga buah hati anda. Konsultasikan ke dokter apabila muncul gejala-gejala seperti tersebut diatas.