10 SMA Terbaik di Yogyakarta

Sekolahnews.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Yogyakarta 2021 akan dibuka mulai akhir Juni 2021. Calon siswa tentunya tengah menimbang untuk memilih SMA terbaik di Yogyakarta sebagai pilihan untuk mendaftar.

Nah, calon siswa SMA di Yogyakarta bisa memilih SMA terbaik dalam PPDB tahun ini. Salah satu lembaga yang merilis daftar SMA terbaik di Yogyakarta dan nasional tahun 2020 yakni Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

LTMPT merilis daftar SMA negeri terbaik tahun 2020 di website resminya, https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id/. Adapun daftar peringkat tersebut dilakukan berdasarkan nilai rata-rata tes potensi skolastik (TPS) dari peserta ujian.

Berikut daftar peringkat SMA terbaik se-Yogyakarta versi LTMPT:

1. SMAN 1 Yogyakarta
2. SMAN 3 Yogyakarta
3. SMAN 8 Yogyakarta
4. SMAN 2 Yogyakarta
5. SMAN 6 Yogyakarta
6. SMAN 1 Bantul
7. SMAN 9 Yogyakarta
8. SMAN 5 Yogyakarta
9. SMAN 1 Wonosari, Gunung Kidul
10. SMAN 2 Bantul

Enam SMA di Yogyakarta menempati 50 besar sekolah menengah atas sederajat terbaik se-Indonesia. SMAN 1 Yogyakarta menempati peringkat 9 nasional versi LTMPT. Adapun SMAN 3 Yogyakarta menempat peringkat 12 nasional dan SMAN 8 Yogyakarta menempati peringkat 18 nasional versi LTMPT.

Sementara SMAN 2 Yogyakarta menempati peringkat 31 nasional versi LTMPT. Adapun SMAN 6 Yogyakarta menempati peringkat 41 nasional dan SMAN 1 Bantul menempati peringkat 47 nasional versi LTMPT.

Sekda DI Yogyakarta K. Baskara Aji menuturkan, minat masuk sekolah di SMA-SMA Yogyakarta sangat tinggi. Kendati demikian, masih ada SMK yang kekurangan siswa untuk beberapa prodi tertentu.

“Minat masuk sekolah sangat tinggi di SMA, jadi tidak ada yang kurang murid. Yang kurang itu SMK, untuk prodi tertentu,” kata Baskara dalam diskusi virtual Bincang Pendidikan PPDB yang digelar Kemdikbudristek, Senin (24/5/2021).

Baskara menambahkan, ada dua perlakukan di Yogyakarta merespons masalah daya tampung. Pendekatan pertama yaitu merger, sementara pendekatan kedua yakni menjalankan seperti biasa.

“Jika (sekolah yang kelebihan animo pendaftar) berdekatan (lokasinya) dengan sekolah lain, bisa merger. Tetapi kalau sekolah jauh, dan SMK, tidak mudah merger. Di SMK ada program keahlian yang berbeda, yang tidak ada di SMK lainnya,” kata Baskara.(detik.com).