22 Istilah Gempa Bumi, Magnitude (M) hingga Skala Richter (SR)

Sekolahnews.com – Gempa bumi yang mengguncang Banten beberapa hari lalu dirasakan juga di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Keterangan BMKG menyebutkan, gempa tersebut berkekuatan M 6,7 pada pukul 16.05.41 WIB.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS, 105,05° BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang,” tulis BMKG.
Pusat gempa diperkirakan berada pada kedalaman 40 kilometer (Km). Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal.
Selain gempa tersebut, Indonesia sebetulnya sudah kerap dilanda guncangan akibat aktivitas kebumian ini. Hal ini bisa disebut ‘lumrah’ karena Indonesia dikelilingi ring of fire.
Dengan kondisi tersebut, tak ada salahnya jika masyarakat mengenali istilah gempa bumi. Pengetahuan ini bisa menambah wawasan dan membantu masyarakat untuk tidak panik, saat menghadapi fenomena gempa.
Dikutip dari situs Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian ESDM, berikut penjelasannya
Daftar 22 istilah gempa bumi
1. Seismologi: Ilmu seputar gempa bumi.
2. Seismograf: Alat yang mencatat kekuatan gempa bumi.
3. Seismogram: Hasil catatan kekuatan bumi yang biasanya berupa grafik.
4. Hiposentrum: Pusat gempa yang terdapat di kedalaman bumi.
5. Episentrum: Pusat gempa yang terjadi di permukaan bumi biasanya berlokasi tepat di atas hiposentrum
6. Homoseista: Garis khayal pada wilayah yang mencatat gelombang primer saat gempa bumi
7. Pleistoseista: Garis khayal yang membatasi wilayah dengan kerusakan paling besar akibat gempa bumi
8. Isoseista: Garis peta penghubung wilayah dengan tingkat kerusakan sama akibat gempa
9. Mikroseisma: Gempa dengan kekuatan sangat kecil dengan kekuatan yang hanya bisa direkam dengan pencatat gempa
10. Makroseisma: Gempa berkekuatan sangat besar yang bisa dirasakan tanpa alat perekam.
11. Gempa tektonik: Guncangan yang terjadi akibat pergeseran batuan dalam lapisan bumi. Lokasinya berada di sepanjang sesar atau patahan kerak bumi.
12. Gempa vulkanik: Guncangan yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi.
13. Gempa runtuhan: Fenomena ini biasa disebut gempa guguran atau gempa turban, yang terjadi akibat runtuhnya bentang alam misal gua.
14. Gempa tumbukan: Guncangan yang terjadi akibat jatuhnya benda langit dan menimbulkan getaran di permukaan bumi.
15. Modified Mercalli Intensity (MMI): Biasa disebut Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
16. Magnitudo (M): Ukuran kekuatan guncangan dari seismograf yang menggambarkan besarnya energi seismik dari sumber gempa. Magnitudo kini digunakan sebagai satuan kekuatan gempa menggantikan Skala Richter.
17. Skala Richter (SR): Salah satu besaran dalam skala kekuatan gempa bumi yang ditemukan Charles Richter. Ukuran ini digunakan untuk gempa lokal berkekuatan kecil. SR disebut tidak memberikan perkiraan yang akurat untuk gempa bumi berskala besar.
18. Thrust fault: Jenis patahan naik yang berpotensi menimbulkan getaran jika bergeser dengan kekuatan tertentu.
19. Sesar: Satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain.
20. Subduksi: Sebutan untuk beberapa lempeng tektonik yang saling berinteraksi.
21. Episenter : Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus atau hiposenter, dinyatakan dalam lintang dan bujur.
22. Hiposenter : Yang berarti “di bawah pusat”, adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi, dinyatakan dalam lintang, bujur dan kedalaman.(detik.com).