Mahasiswa Termuda UGM Usia 15 Tahun

Sekolahnews.com – Mahasiswa termuda UGM usia 15 tahun ini bernama Raja Muhammad Hayuri Islami. Dia berasal dari Pekanbaru, Riau dan diterima di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada pada 2022.
Raja Muhammad Hayuri Islami resmi menjadi mahasiswa UGM ketika usianya masih menginjak 15 tahun 11 bulan 11 hari. Tak Ada keberhasilan Instan Dia diperkenalkan sebagai mahasiswa termuda UGM yang diterima saat itu dalam Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2022 di Lapangan Pancasila UGM.
Raja pun dipanggil ke depan panggung bersama Rektor UGM, Ova Emilia dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di Lapangan Pancasila UGM.
”Saya bangga dan senang bisa masuk di UGM,” kata dia saat diminta maju ke panggung.
Raja mengatakan, usianya yang masih muda ketika kuliah di UGM karen ia didaftarkan masuk bangku sekolah dasar pada usia lima tahun. Meski terbilang paling muda, namun Raja mengaku teman-teman sebayanya banyak yang tidak tahu bahwa dia siswa paling muda di kelasnya. Apalagi fisiknya hampir sama dengan teman sekelasnya.
“Sejak SD tidak terlalu terganggu, tidak ada yang peduli dengan usia saya yang muda tidak ada yang terlalu memperhatikan,” katanya.
Meski dapat dikatakan usia masih muda, namun ia selalu berprestasi. Raja menyampaikan bahwa selama di bangku sekolah dasar ia selalu berada di ranking tiga besar.
“Dari SD saya selalu berada di tiga besar,” katanya.
Hanya saja ketika duduk di bangku SMP, dia tidak masuk rangking.
“Di SMP mungkin lagi masa pubertas, biasa saja tidak ranking,” katanya.
Ketika beranjak duduk di bangku SMA, Raja ikut mendaftar program akselerasi pada semester dua dan ia diterima program akselerasi di kelas IPS. Di kelas IPS hanya ada tujuh orang anak yang lolos program akselerasi. Lewat kelas akselerasi ini pula Raja bisa menyelesaikan bangku MAN Negeri 2 Pekanbaru dalam kurun waktu dua tahun.
“Karena program akselerasi, kita diharuskan untuk belajar dan memahami lebih cepat dari siswa yang lain. Saya di program itu tidak ikut ekstrakurikuler atau organisasi,” katanya.
Selama menjalankan program akselerasi, Raja tak memikirkan soal ranking. Namun untuk pelajaran seperti sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi ia mendapat nilai akademik yang cukup baik.
“Untuk mata pelajaran paling tinggi nilai sosiologi,” kata Raja. Raja mengaku tertarik dengan filsafat saat berada di kelas X SMA. Dia kerap membaca buku filsafat dan juga di internet. “Saya mengenal filsafat itu ketika saya di kelas sepuluh. Saya sejak kecil sering menggunakan logika filsafat berarti selama ini saya menerapkan nilai-nilai filsafat,” kata remaja yang bercita-cita meneruskan kuliah S2 pada jurusan yang sama.(inewes.id).