Aplikasi Video Conference Bukan Cuma Zoom
SekolahNews — Aplikasi video conference semakin populer, imbas dari aktivitas belajar dan bekerja di rumah terkait virus corona. Selain Zoom, banyak aplikasi video conference lainnya.
Untuk mencegah penyebaran wabah virus Covid-19, pemerintah Indonesia meminta masyarakat untuk mulai bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Sejak imbauan diberlakukan, beberapa sektor seperti pendidikan dan pekerja kantoran menyesuaikan aktivitas harian dengan mengubah cara berkomunikasi dan proses belajar mereka.
Baca juga: Kominfo Luncurkan Aplikasi Peduli Lindungi
Istilah “video conference” menjadi sangat popular belakangan ini karena merupakan banyak digunakan dalam aktivitas Work From Home (WFH), terutama Zoom.
Ada berbagai media yang digunakan untuk melaksanakan video conference, seperti:
1. Zoom
Zoom adalah aplikasi buatan miliarder, Eric Yuan, yang dirilis pada Januari 2013. Selain aplikasi, Zoom juga dapat diakses melalui website, baik untuk OS Mac, Windows, Linux, iOS, dan Android. Ketika mendaftarkan diri, kamu berada di jenis akun Basic yang memiliki beberapa keuntungan, seperti:
- Dapat melakukan meeting hingga 100 partisipan
- Gratis 40 menit video conference untuk rapat kelompok, kamu dapat mengulang lagi jika durasi sudah habis
- Kualitas suara dan gambar HD
- Screen-sharing
- Akses ke virtual background
- Menjadwalkan hingga merekam keseluruhan meeting
- Membagi partisipan menjadi beberapa “ruangan” dengan fitur Breakout Rooms
Jika kamu membutuhkan ruang rapat virtual untuk lebih dari 40 menit atau lebih dari 100 partisipan, kamu bisa menggunakan akun Pro, Business, atau Enterprise dengan harga mulai dari US$14,99 atau sekitar Rp200 ribuan per bulan.
2. Google Duo
Duo menjadi apikasi besutan Google, yang sudah hadir sejak tahun 2016 silam. Aplikasi ini bisa diakses melalui tablet, website, Android, dan iOS.
Google Duo memungkinkan pengguna melakukan video call secara pribadi atau grup yang maksimal hingga 12 partisipan. Disini pengguna juga bisa meninggalkan pesan video jika orang lain tidak menjawab telepon kita.
Baca juga: Imbas Corona, Huawei & UNESCO Siapkan Edukasi Online Internasional
3. Skype
Skype merupakan buatan Microsoft, yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan berbasis suara dan video. Diketahui aplikasi ini memungkinkan hingga 25 orang dalam sekali panggilan dan memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan grup.
Selain dari smartphone, Skype juga bisa diakses dari beragam perangkat, termasuk PC hingga TV.
4. Google Hangouts
Aplikasi keluaran Google ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan chatting, percakapan video, dan percakapan suara. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan Google+ dan Gmail.
Diketahui Google Hangouts bisa digunakan dalam berbagai perangkat, termasuk PC, website, Android, dan iOS.
5. Cisco Webex
Cisco Webex dapat dijadikan aplikasi telekonferensi. Aplikasi ini bisa menampung hingga 100 partisipan dalam sekali percakapan, yang akan dikenakan biaya berlangganan premium.
Baca juga: Termotivasi Bantu Ibu, Lulusan SMK Ciptakan Robot Pembuat Telur Dadar
Seperti Zoom, Cisco Webex juga memungkinkan para penggunanya untuk melakukan screen sharing atau berbagi layar kepada peserta lain.
6. Lifesize
Aplikasi Lifesize memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan video secara gratis, hingga 25 peserta yang tidak memerlukan unduhan atau pemasangan.
Lifesize juga telah terintegrasi dengan Microsoft, dan memungkinkan sistem ruang konferensi video 4K dengan langganan berbayar.
7. Microsoft Teams
Aplikasi milik Microsoft ini juga menawarkan layanan panggilan video telekonferensi dengan beberapa orang. Jumlah peserta yang bisa ditampung dalam sebuah sesi rapat tidak main-main, hingga 10.000 peserta.
Keunggulan lainnya adalah tak perlu lagi menjelajahi folder untuk menemukan file yang akan dikerjakan. Di Teamseams, Anda dapat mengakses, berbagi, dan mengedit file dokumen Word, PowerPoint, dan Excel secara real-time.
Baca juga: Ini Dia Aplikasi Canggih Berbasis AI untuk Mencari Pemain Basket Berbakat
Kenapa Zoom paling diminati ? Zoom dikenal andal dan jarang down. “Kegunaan dan keandalan Zoom adalah penyebab di balik angka adopsinya yang sangat tinggi,” ujar CFO Zoom Kelly Steckelberg, seperti yang dikutip dari kompas.com.
Aplikasi ini juga menghasilkan latency yang rendah sehingga relatif tak terganggu dengan jeda pembicaraan, serta bisa mempertahankan kualitas video dan audio meski koneksi internet tidak stabil.
Salah satu fitur populer dari Zoom adalah kemampuan mengunggah gambar atau video untuk dijadikan latar belakang ketika melakukan conferencing. Fitur ini demikian populernya sehingga ditiru oleh Microsoft dalam layanan Teams besutannya pada beberapa waktu lalu.