‘Bikin Lagu Setiap Hari Saat Pandemi, Komunitas Songperdayyy Akhirnya Rilis Album Kompilasi Pertama: Kidung Kembara’

Jakarta, 28 Juli 2021 – Komunitas virtual pencipta lagu, Songperday, merilis album kompilasi pertama bertajuk “Kidung Kembara”. Kidung Kembara merupakan album yang dikerjakan secara kolaboratif oleh para musisi dan penjelajah media sosial dari berbagai penjuru Indonesia dan Australia tanpa bertatap muka langsung. Album ini tersusun dari 10 lagu dengan beragam genre; mulai dari rap, synth-pop, elektronik, hingga musikal.

“Album ini merupakan perayaan sekaligus doa dari komunitas kami. Setelah selama setahun kami merayakan kemerdekaan berkarya yang justru tercipta karena keterbatasan selama pandemi. Dengan album ini kami menyertakan doa bagi umat manusia, agar dapat senantiasa berkarya dengan cara kita masing-masing; menulis berita, merawat pasien, membuat undang-undang, atau antar jemput barang.”, ujar Ryandi Pratama, produser eksekutif dari album “Kidung Kembara”.

Album ini dibuka dengan lagu rap “Covid19” dari Dinar-T dengan kemarahannya terhadap pandemi yang tidak kunjung usai. Dilanjutkan dengan “Quarantine Yourself” dari Irfan Mupla dengan anjuran karantina mandiri selama pandemi. Flo dengan “Berharap” mengekspresikan rasa cemasnya dengan ceria, berbeda dengan Yuricho dengan lagunya “No One Knows” yang mengajak kita berkontemplasi dengan rasa sepi.

Puncak emosi dalam album ini mulai terasa dalam lagu “Have You Ever Wondered” dari Leon Moon dan jeritan hati para ibu yang diwakilkan dengan lantang oleh Lawinda Cempaka dalam “A Mother on The Verge of Breaking Down”.

Selanjutnya kita akan diajak untuk merefleksikan diri bersama Rifyalka dengan “Pulang” yang mengisahkan tentang gagal mudik bagi anak rantau, dilanjutkan dengan surat permohonan maaf untuk bumi dari Syafaradis melalui lagunya “Kepada Bumi”. Pendengar kemudian diajak untuk berdamai dengan keadaan bersama Lufian dalam “Storm Passes Away”, ditutup dengan semangat dan optimisme Ruri dalam “Baik Saja” yang mengajak para pendengar untuk bernyanyi bersama.

Lagu-lagu dalam album “Kidung Kembara” merupakan lagu yang dipilih dari 500 lagu yang dihasilkan dalam challenge #songperday, yaitu menulis satu lagu setiap harinya selama satu bulan. Challenge ini berlangsung pada awal pandemi melanda, tepatnya Maret-April 2020. Setelah tantangan berakhir, anggota komunitas berinisiatif untuk memproduksi dan mendistribusikan lagu-lagu tersebut menjadi album.

The Ismail, Fauzan Rahman, Attar, dan Rafidgadag berperan sebagai produser. Sementara distribusi ditangani oleh Solemn Kingdom, community-based music label dari Songperday, dengan tim Ryandi Pratama sebagai produser eksekutif, Diddy sebagai manajer produksi, Nada Bonang sebagai manajer pemasaran, dan Misha Baron sebagai ilustrator.

Dalam pembuatan album ini Songperday melibatkan komunitas lain seperti Bandung Musical, Kogeomefi sebagai tim koreografer, seorang pemain clarinet dari Australia bernama Marco, serta Nadya dari Jurusan Animasi Universitas Bina Mulya. Songperday pun mendapatkan bimbingan pengelolaan IP dari Katapel.id serta Guyaguyub dan Concatenate.id dalam menangani pengelolaan merchandise.

Setelah merilis album kompilasi pertama, komunitas ini berencana untuk merilis album kompilasi kedua dalam waktu dekat dan meneruskan pengembangan sebuah dunia fantasi bernama “Solemn Kingdom” yang berisi karakter dan cerita tentang kerajaan burung yang bermusik.

Album “Kidung Kembara” dapat didengarkan di berbagai platform musik seperti Spotify, Apple Music, Youtube Music, Deezer, dll. Bagi teman-teman yang ingin bergabung dalam Songperday, dapat mencari informasi lebih lanjut ke www.solemnkingdom.com atau ke instagram @songperdayyy.