Dorong Pendidikan Vokasi di Indonesia, IPB University Jalin Kolaborasi dengan Chuo Joho Institute  

Sekolahnews.com — Komitmen untuk pengembangan dunia pendidikan vokasi di Indonesia telah diambil oleh IPB University dan Chuo Joho Institute of Information Technology (CJI), dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang berlangsung pada 12 Desember 2023 di Tokyo.
 
Seremonial penandatanganan MoU tersebut diselenggarakan di ruang kerja Duta Besar RI untuk Jepang Merangkap Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, dan dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, Rektor IPB University, Arif Satria, Presiden CJI, Hiroshi Okamoto serta Diaspora Indonesia yang menjadi dosen CJI, Dewi Ariantini Yudhasari.
 
MoU tersebut mencakup implementasi joint program pendidikan vokasi yang inovatif, disebut sebagai program “3+2”, yang dirancang untuk memastikan lulusan langsung dapat memasuki pasar kerja Jepang.
 
Menurut Yusli penandatanganan MoU ini menandai babak baru dalam kolaborasi pendidikan vokasi antara Indonesia dan Jepang, membuka jalan bagi pengembangan sumber daya manusia berkualitas, dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
 
“MoU dalam pendidikan vokasi ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan siap kerja, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi Indonesia, dan mendukung Kemendikbudristek yang terus fokus pada peningkatan kualitas pengajar dan fasilitas pendidikan vokasi, serta pengembangan program magang dan kerja sama dengan perusahaan untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa,” tutur Yusli.
 
Duta Besar (Dubes) Heri Akhmadi turut mengapresiasi kedua lembaga penelitian atas penandatanganan kerja sama ini dan mendorong implementasi segera dapat dilakukan karena salah satu keunggulan programnya yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
 
“Kiranya kerja sama pendidikan vokasi ini dapat menghasilkan kualitas sumber daya manusia terbaik yang diperlukan Indonesia dan Jepang. Namun, kuantitas juga harus ditargetkan agar kebutuhan tenaga kerja kedua negara terpenuhi,” ujar Heri.
 
Selanjutnya, Presiden CJI, Hiroshi Okamoto menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini adalah sebuah kehormatan. Menurutnya CIJ didirikan dengan visi “Menciptakan Masa Depan”, dan telah mendidik lebih dari 1.000 mahasiswa di bidang TI, AI, bisnis, dan bahasa Jepang, dengan tingkat penyerapan alumni dalam berbagai industri mencapai dari 95%.
 
Kerja sama ini memungkinkan CJI menyediakan pendidikan bahasa Jepang dan vokasi bagi warga Indonesia asal IPB University dan akan membantu cita-cita global mereka. “Kiranya lewat MoU ini akan menguatkan kerja sama pendidikan dan persahabatan antara Jepang dan Indonesia,” jelas Okamoto.
 
Sementara itu, Arif Satria menyoroti manfaat kerja sama dengan CIJ ini yang sangat strategis untuk kedua belah pihak. Di samping itu, MoU ini juga merupakan upaya IPB University dalam mengukuhkan komitmen untuk membangun ekosistem pendidikan, program penelitian, dan pengabdian masyarakat yang mampu meningkatkan resiliensi, perubahan cara berpikir, mendesain masa depan, dan mencapai keberlanjutan.
 
“Kami meyakini kerja sama ini akan ikut menyumbangkan dukungan pada keberlanjutan lingkungan dan masyarakat melalui teknologi informasi dan pengembangan pertanian sehingga memiliki dampak terhadap masyarakat global,” terangnya.
 
CJI memulai inisiatif ini lewat fasilitasi dari Kantor Atdikbud KBRI Tokyo dan Sekolah Vokasi IPB. Kesepakatan ini adalah hasil dari diskusi yang telah berlangsung sejak Agustus 2023. Program ini juga mendukung J-Mirai Project, sebuah inisiatif pemerintah Jepang yang bertujuan membuka peluang bagi orang asing untuk belajar dan bekerja di Jepang.
 
Menurut Dewi Ariantini Yudhasari Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang mendukung skema ini dan telah menyediakan hibah untuk memastikan kelancaran program.
 
Pada tahun 2024, program ini akan memasuki fase implementasi dengan menerima enam mahasiswa dari Sekolah Vokasi IPB University, yang akan diarahkan untuk bekerja di sektor seperti perhotelan dan sumber daya manusia. Mahasiswa ini akan berasal dari program studi Ekowisata, Pertanian, dan Akuntansi.
 
Rencana implementasi program mencakup pembelajaran bahasa Jepang, pengurusan dokumen keberangkatan, persiapan ujian kemampuan bahasa, pembiayaan pendidikan, dan persiapan asrama di Jepang. Program ini juga termasuk konsultasi dan pembinaan berkala, serta penempatan di perusahaan mitra CIJ setelah menyelesaikan program Business Design selama satu tahun.(kemdikbud.go.id).