Indonesia Kurang SDM Penerbangan, Peluang Kerja Terbuka Lebar
SekolahNews — Industri penerbangan nasional masih kekurangan sumber daya manusia (SDM). Ini disebabkan oleh salah satunya jumlah lulusan sekolah penerbangan di Indonesia yang masih terbatas. Akhirnya banyak tenaga penerbangan baik itu pilot maupun teknisi yang direkrut dari luar negeri.
Untuk diketahui, kebutuhan SDM penerbangan kurang lebih 5.000 orang per tahun. Sedangkan jumlah lulusan sekolah penerbangan di seluruh Indonesia hanya berkisar antara 1.000 sampai dengan 1.500 per tahunnya.
Baca juga: Mengenal Kuliah Jurusan Teknik Sipil |
Salah satu jenis SDM penerbangan yang belum bisa dipenuhi oleh SDM dalam negeri adalah tenaga ahli teknisi penerbangan. Minimnya sekolah penerbangan di Indonesia dan kurangnya staf pengajar untuk bidang ini juga menjadi salah satu kendala.
Menurut Kepala Biro Kerja sama Mahasiswa dan Alumni Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) W.T Bhirawa, banyak peluang kerja di industri Aviasi. Terlebih Presiden Joko Widodo saat ini tengah getol membangun bandar udara. “Misal bandara itu mulai dari masuk parkir, akomodasi, tempat makan, logistik, gudang, tempat tunggu, perawatan pesawat, manajemen bandara termasuk Airnav, berbagai macam bidang ilmu dan itu standar internasional sementara kita menyediakan itu sangat kurang,” jelasnya seperti dikutip dari situs medcom.id, (22/01/2020).
Asia Pasifik: Masa Depan Dunia Pernebangan
Sementara itu berdasarkan data Boeing, kebutuhan sumber daya manusia industri penerbangan di kawasan Asia Pasifik bakal melesat dan diperkirakan akan mewakili lebih dari sepertiga permintaan global dalam 20 tahun mendatang.
Dalam laporannya, Boeing mengungkapkan, bahwa kawasan Asia Pasifik terus mendorong permintaan global untuk pilot komersial, teknisi, dan awak kabin. Wilayah ini mewakili lebih dari sepertiga dari permintaan global yang diantisipasi, atau secara total 816.000 sumber daya manusia baru dalam industri penerbangan komersial selama 20 tahun ke depan.
Baca juga: 10 Kampus Paling Banyak Terima Mahasiswa |
Masih berdasarkan data Boeing, selama 20 tahun ke depan, maskapai penerbangan di seluruh dunia akan membutuhkan 44.000 pesawat baru. Dengan lebih dari 17.000 pesawat, atau 39 persen, dari pesawat tersebut dikirimkan ke kawasan Asia Pasifik.
Prakiraan tersebut memproyeksikan bahwa kawasan Asia Pasifik akan membutuhkan 244.000 pilot komersial baru, atau 38 persen dari 645.000 pilot komersial yang akan dibutuhkan secara global.