ITERA Buka Program Studi Rekayasa Kosmetik Pertama di Indonesia

Sekolahnews.com – Kosmetik menjadi salah satu industri kreatif yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan besar di tanah air, bahkan di kala pandemi melanda saat pertengahan tahun 2020 hingga 2021 lalu.
Pertumbuhan pasar kosmetik di Indonesia juga diproyeksikan naik sebesar 7 persen pada tahun 2021.
Indonesia sendiri memang cukup banyak bermunculan brand kosmetik atau produk kecantikan lokal yang membuktikan kualitasnya. Tapi sayangnya, di Indonesia sendiri belum ada ‘modal’ atau institusi skala besar yang memiliki fokus khusus untuk mencetak SDM dalam bidang ini.
Adalah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang baru-baru ini resmi memiliki program studi Rekayasa Kosmetik di jenjang Sarjana (S1). Jurusan ini akan menjadi jurusan pertama yang berhubungan dengan pengembangan kosmetik secara menyeluruh di Indonesia.
ITERA sendiri pada dasarnya memang merupakan perguruan tinggi baru di Indonesia, yang baru didirikan pada tahun 2014 di Lampung.
Namun sebagai afiliasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), banyak yang mengakui jika sejak pertama kali kehadirannya, perguruan tinggi ini sudah menghadirkan sejumlah prodi yang inovatif dan terbilang jarang atau bahkan belum pernah ada di Indonesia sebelumnya, salah satunya rekayasa kosmetik kali ini.
Pembukaan prodi ini ini sudah disahkan pada tanggal 24 Mei 2022 Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 337/E/O/2022 tentang Izin pembukaan Program Studi Rekayasa Kosmetik program sarjana pada ITERA.
Prodi ini sendiri sudah mulai membuka penerimaan mahasiswa baru melalui beberapa jalur penerimaan di antaranya Seleksi Mandiri SMMPTN-Barat yang pendaftarannya telah dibuka 1 April-27 Juni 2022, Ujian Saringan Masuk Prestasi Khusus (USM-PK) 11-19 Juli 2022, dan Ujian Saringan Masuk Prodi Baru (USM-Prodi Baru) 11-20 Juli 2022.
Menurut Drs. Ir. Mitra Djamal selaku Rektor ITERA, berdasarkan data Kementerian Perindustrian, permasalahan krusial dari industri kosmetik di Indonesia adalah kuatnya gempuran produk kosmetik dari luar negeri yang mendominasi pasar nasional.
Selain itu, industri kometik dalam negeri 90 persen masih mengandalkan bahan baku impor, padahal persediaan sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kosmetik.
“Prodi Rekayasa Kosmetik di ITERA merupakan respon ITERA terhadap kebutuhan sumber daya manusia terampil di bidang kosmetik yang saat ini banyak dibutuhkan” pungkas Mitra, dalam keterangan resmi.
Dalam hal perumusan kurikulum, prodi ini diketahui melibatkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung. Nantinya, pembelajaran di prodi ini akan berfokus pada proses pembuatan dan pengembangan kosmetik yang dimulai dari hulu hingga ke hilir.
Dalam prosesnya, juga akan ditawarkan spesialisasi ilmu kerekayasaan, formulasi, analisis, pengembangan, dan pemasaran produk kosmetik yang tidak ada di institusi lain di Indonesia. Dari segi pengantar untuk memasuki industri, ITERA sendiri diektahui menggandeng PT Paragon Technology and Innovation (PTI), yang dikenal dengan sejumlah brand kosmetik ternama seperti Emina, Wardah, dan Make Over.
Yang mana nyatanya penjajakan kerja sama untuk membangun prodi ini bahkan memang sudah dimulai sejak tahun 2019. Saat berjalan, setiap tahunnya akan ada kuota bagi para mahasiswa dari prodi Rekayasa Kosmetik ITERA untuk melalui masa internship atau magang, yang terjun langsung dengan industri kosmetik yang dijalani PT Paragon Lampung. “Indonesia masih cukup tertinggal jauh perkembangan industri kosmetik dari negara lain karena masih kurangnya SDM yang mumpuni. Oleh sebab itulah ITERA bersama PT Paragon Technology and Innovation hadir untuk membentuk SDM yang siap guna,” tambah Rektor ITERA.(goodnewsfromindonesia.id).