Kisah Emosional Dibalik Layar Film “Susi Susanti: Love All”

SekolahNews — Dari berbagai nonton bareng yang diadakan oleh penonton film Susi Susanti: Love All ternyata ada satu yang membuat sutradaranya trenyuh. Komentar anak-anak remaja tersebut memberikan semangat bagi Sim F, sang sutradara.

Sim F berbagi kisah masa kecilnya tinggal di panti asuhan melalui Instagram. Sim F merefleksikan perjalanan kehidupannya melalui post media sosial tersebut sampai akhirnya ia bisa membuat film perdananya kini.

Baca juga: Gelar Karya Film Pelajar 2019
foto saat Sim F berada di panti asuhan (Istimewa)

Ia menceritakan momen masa kecilnya ketika melihat kemenangan Susi Susanti di televisi bersama teman-temannya di aula kecil Panti Asuhan Candra Naya, di Bogor, seperti dilansir laman tempo.co.

“Melihat kemenangan Susi pada saat itu, menjadi pertanyaan buat gue. Apakah suatu saat gue bisa menjadi orang berhasil seperti Susi,” kata dia pada unggahan foto di akun Instagramnya, Minggu, 3 November 2019. 

Saat masih kecil, Sim mengaku tidak dapat memperkirakan masa depannya. Alasannya, saat itu panti asuhannya tidak dapat membiayainya hingga mengenyam bangku kuliah. Akhirnya, ia mengambil Sekolah Teknik Mesin (STM) dan mengambil jurusan bangunan.

Kala itu, ia berpikir masa depannya hanya menjadi juru gambar ataupun mandor dalam sebuat proyek kontraktor. Namun nasib berkata lain, Sim mendapatkan beasiswa untuk dapat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Pada 1994 ia tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Seni Rupa di kampus bergengsi tersebut.

Baca juga: Jangan Lewatkan 5 Film Hollywood Terbaru yang Tayang November ini
foto saat Sim F berada di panti asuhan (Istimewa)

Dalam proses mendapatkan beasiswanya, Sim berujar, ia diuji untuk membuat sebuah gambar. Kala itu, ia menggambar kemenangan atlet bukutangkis Mia Audina yang berpelukan dengan Susi Susanti sambil memegang raket dan penghargaan yang didapatnya.

Mimpi yang Sempurna

Beberapa puluh tahun berselang, tidak disangka pada 2017 Sim mendapatkan kesempatan untuk menggarap film Susi Susanti. “Jujur, film ini begitu personal buat gue, pada tahun 1992 Susi mencoba membantu gue untuk memiliki mimpi besar,” ucap Sim.

Ia tidak menyangka, seorang bocah yang pada tahun itu hanya dapat melihat Susi dari sebuah layar kaca di aula panti asuhan, saat ini dapat berkolaborasi bersama untuk membuat karya yang menginspirasi. Tentu saja Sim begitu tersentuh dengan segala pengalaman yang ia lewati dari masa kecil hingga saat ini.

Baca juga: 5 Film dengan Biaya Produksi Selangit

Sim mengerjakan film ini dengan sepenuh hati, dapat diperhatikan ia begitu memperhatikan detail atribut dan warna untuk memainkan emosi penonton. Walau begitu, ia masih merasa tidak percaya dapat menggarap sebuah film biopik tokoh yang ia kagumi sejak kecil.

Acara nobar film Susi Susanti: Love All

Kisah perjuangan yang mengharukan ini kemudian tercermin dalam film “Susi Susanti: Love All”. Banyak inspirasi yang mengalir deras dalam setiap adegannya. Selalu ada jalan untuk setiap mimpi yaitu dengan cinta. Seperti juga Susi Susanti yang tak pernah lupa akan cinta kepada Tuhan, keluarga, olahraga, dan negara.

Time International Films mempersembahkan film “Susi Susanti – Love All“ yang diproduksi oleh Damn I Love Indonesia Movies bersama Oreima Films, East West Synergy, dan Melon Indonesia. Film biopik yang diangkat dari kisah pebulutangkis legendaris Susi Susanti ini masih tayang sejak pertama kali diluncurkan pada 24 Oktober 2019 di berbagai bioskop Indonesia.