Mengatasi Writer Block

Sekolahnews.com – Maksud hati ingin punya karya yang bagus, informatif dan berguna bagi orang lain. Namun, ternyata membutuhkan energi yang tidak sedikit. Menulis dengan sudah terkonsep dengan ciri khas tertentu, ternyata jauh lebih susah.

Beda sekali dengan tulisan asal jadi seperti yang saya tulis saat ini. Tulisan ini mudah sekali dituliskan. Tidak perlu berpikir konsep seperti apa. Apa yang ada di pikiran, keluar begitu saja. Jemari mengetik dengan perlahan nan anggun. Mengungkapkan rasa tanpa harus terbebani dengan konsep yang sudah dibuat. Begitu pula tidak perlu banyak referensi yang perlu dilihat dan dicomot di dalam tulisan ini.

Mentok di sisi lain, ternyata memudahkan di sisi yang lain pula. Tapi tak mengapalah, intinya tetap bisa menulis dan berbagi tulisan. Jika memang mentok, memang otak harus refreshing dengan hal lain. Sehingga aliran udara yang masuk otak, juga membawa aliran ide-ide lain.

Tapi percayalah setelah setelah menulis, kemudian posting terasa melegakan. Terasa beban di pikiran hilang seketika. Padahal sebelum itu, galau mengapa tulisan tak kunjung selesai. Bukan karena sibuk hal lain, namun mentok karena ide tak bisa mengalir.

Itu mungkin yang disebut dengan writer block. Itu kata orang-orang yang pintar nulis . Keadaan di mana, tangan, otak dan pikiran kita tak bisa tergerak untuk menulis kata-kata dengan baik. Mentok. Tak bisa mengalir, mata hanya terpaku pada layar komputer. Pikiran melayang mau buka situs lain. Alih-alih mencari ide, malahan asyik untuk membaca.

Alasannya sederhana, kalau kata orang pintar nulis karena minimnya kosakata di dalam memori kita. Sehingga kesusahan mengembangkan tulisan. Maka kalau pikiran sudah beralih untuk membaca, kadang itu jadi pembenaran kalau mentok nulis itu biasa saja. Toh, membaca juga bagian dari proses menulis itu sendiri.

Keadaan seperti ini terkadang jadi toxic tersendiri, akhirnya deadline tulisan jadi molor. Menulis blog yang harusnya 2 sampa 3 minggu sekali, malah ndak jadi nulis atau mungkin di bawah target itu.

Banyak hal yang bisa dilakukan sebenarnya, untuk mengatasi writer block. Sejauh pengalaman saya, ada beberapa hal yang bisa saya lakukan.

Daur Ulang Tulisan

Jika lagi bingung, biasanya saya lihat list artikel yang saya buat. Perlu ada update atau tidak. Jika ada, itu kesempatan untuk menghilangkan mood yang tak baik saat menulis. Karena bahan baku sudah ada, tinggal menulis tambahan update-nya. Hal ini ternyata mampu menghilangkan perasaan malas menulis. Atau membantu melupakan pikiran mentok tadi. Cobalah!

Kurasi Tulisan Orang Lain

Ketika baru awal-awal menulis, saya suka mengurasi (mengumpulkan) tulisan dari majalah Hadila. Ya, waktu itu saya sangat tertarik dengan gaya kepenulisan Majalah Hadila. Banyak ide yang mengalir setelah membacanya. Bahkan sampai sekarang masih saya lakukan untuk mengumpulkan tulisan-tulisan yang ada di sana.

Selain itu, saya juga mengumpulkan tulisan fiksi kumpulan cerpen yang terbit di koran lokal dan nasional. Tapi, kurasi yang saya lakukan bukan bersifat fisik. Tapi ikut grup/laman Facebook dari salah satu orang yang telah mengumpulkannya. Saya tinggal memilih dan memilah untuk saya koleksi dan saya baca. Cukup menyenangkan dan membantu memunculkan semangat serta ide baru. Boleh dicoba, silahkan!

Mencari ide dari Forum Tanya Jawab

Cara ini baru beberapa kali saya terapkan. Banyak ide yang bersliweran di forum tanya jawab. Salah satunya Quora. Ya, saya tergabung di sana. Masih pemula dan baru, juga tidak aktif memuat konten pertanyaan.

Ibaratnya, silent reader. Walaupun begitu saya sudah melihat ada manfaatnya. Ikut gabung dalam komunitas tanya jawab, membantu untuk memunculkan ide baru. Bahkan ide yang sedang dibutuhkan oleh orang lain. Menyenangkan.

Mencari Ide yang Lagi Trend

Ya, andalan saya Google Tends. Sangat membantu identifikasi tema yang lagi viral dan diperbincangkan khalayak. Sangat membantu sekali menumbuhkan ide baru untuk menulis tema.

Tapi itu semua tetap bergantung pada tema blog atau karakter tulisan yang kamu ingin buat. Tinggal masukkan kata kunci berdasarkan tema kebiasaan kamu, banyak kata atau query yang bisa digunkan untuk menemukan ide baru.

Writer blok memang seharusnya tdiak menjadi alasan untuk malasa dan berhenti menulis. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan untuk menulis karena kesibukan tentu berbeda.

Konteksnya, ketika buka laptop atau gawai, niat mau nulis tenryata jemari bingung nulis. Nah, itu masalah. Walaupun bukan berarti akhir dari dunia. Tapi, kebiasaan ini akan menjadi-jadi, jka kita tak punya resep untuk menanganinya.

Beberapa di atas hanyalah sebagian saja cara untuk mengatasi writer block. Kalau kamu mau baca tulisan kang Arry Rahmawan, di sana ada bejibun cara untuk mengatasi writer block. Kalau tidak salah 29 cara atau langkah. Tapi, kalau kamu bisa membuat resep lain, ya silahkan yang penting jangan kelamaan aja males nulis. Nanti, ndak kelas-kelar urusan tulis menulis. Yang masih pemula, ndak nambah-namha ilmu nulisnya.( kanglondo.wordpress.com).