“Pengepungan di Bukit Duri”: Terobosan Baru Perfilman Indonesia

Sekolahnews – Sutradara Joko Anwar menandai babak baru dalam karier perfilmannya dengan bekerja sama dengan studio Hollywood Amazon MGM Studios dalam film berjudul “Pengepungan di Bukit Duri” (The Siege of Thorn High). Kolaborasi dengan rumah produksi Come and See Pictures ini menandai pertama kalinya Amazon MGM Studios bekerja sama rumah produksi film Asia Tenggara untuk perilisan film bioskop.

Film bergenre thriller-aksi menjadi film non-horor pertama Joko Anwar sejak enam tahun lalu dengan “Gundala” (2019). Ini juga menjadi kolaborasi pertama ang sineas dengan Morgan Oey.

“Pengepungan di Bukit Duri” berlatar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia bergejolak diguncang oleh diskriminasi dan kebencian rasial, hadirlah Edwin (Morgan Oey), guru pengganti yang bekerja di SMA Duri, sekolah yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah. Ditengah-tengah itu semua Edwin menghadapi pertarungan unutk bertahan hidup ketika tempat tersebut berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.

Joko Anwar mengatakan “Tidak sabar untuk menghadirkan cerita yang menegangkan dan urgent ini ke penonton Indonesia, “Pengepungan di Bukit Duri” membawa isu yang relevan dan sangat dekat dengan kehidupan kita sekarang di Indonesia, mengajak penonton untuk merenungkan kembali persepsi tentang keadilan dan empati. Hal ini yang menjadikan film ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga pengalaman yang menggugah pikiran.”

“Kolaborasi ini menandai pencapaian penting karena untuk pertama kalinya Amazon MGM studios bekerja sama dengan perusahaan produksi Asia Tenggara untuk perilisan film di bioskop. Kolaborasi ini menjadi yang pertama dengan sutradara berbakat Indonesia, Joko Anwar. Kami sangat antusias mempersembahkan hasil kerja sama kami dengan Come and See Pictures menghidupkan visi unik Joko Anwar kepada khalayak luas Indonesia.” kata Vice President, International Original Amazon MGM Studios James Farrell.