Sejarah Syringa Microphylla

Tak sekadar bunga yang cantik, Lilac telah membawa makna simbolis dalam banyak budaya selama berabad-abad. Lilac memiliki bunga yang indah dengan aroma yang indah.

Nama lilac berasal dari bahasa Persia Lîlak atau Nîlak yang berarti “biru” atau “lembayung muda. Nama botani untuk lilac adalah Syringa, yang diberikan oleh Linnaeus, ahli botani Swedia yang terkenal. Syringa microphylla atau lilac berdaun kecilnadalah semak hias milik keluarga Oleaceae. Lilac berdaun kecil kadang-kadang dianggap sebagai subspesies Syringa pubescens, perkembangan yang lebih konsekuen. Syringa microphylla berasal dari China dan Korea. Ini mendukung iklim yang sangat dingin.

Semak daun bertangkai banyak dengan tajuk bundar yang subur, tingginya mencapai 4 m dan diameter hingga 3,5 m. Pertumbuhan tahunan 30 cm. Hidup hingga 110 tahun. Daun berwarna hijau tua berbentuk hati dengan ujung runcing, panjang 5-12 cm, utuh, halus. Batangnya yang berwarna coklat keabu-abuan memiliki cabang tegak yang membentuk mahkota.

Dalam budaya, lilac telah menunjukkan variabilitas yang besar. Pada 1613, suatu bentuk dengan bunga putih ditemukan, menimbulkan banyak varietas. Bentuk dengan warna ungu, violet, ungu muda dan warna bunga lainnya muncul. Pada tahun 1823 Perkembangbiakan spesies ini dimulai sekitar 150 tahun yang lalu, pertama di Eropa (Prancis), dan kemudian di Amerika. Hasilnya, lebih dari 1600 varietas telah dikembangkan yang digunakan secara luas dalam hortikultura hias, pertamanan lanskap dan untuk musim dingin.

Varietasnya, yang memiliki plastisitas ekologis yang besar, stabil di zona negara tengah dan tersebar luas dalam budaya, tersebar di utara Kepulauan Solovetsky. Spesies ini juga ditemukan dalam penanaman terbuka di beberapa wilayah Siberia, di Timur Jauh, dan di Sakhalin. Mereka adalah semak hias yang populer di lanskap.