Studio Gamplong, Mini Hollywood Ala Indonesia

Sekolahnews.com – Tempat wisata di Yogyakarta tidak ada habisnya. Terlebih lagi dengan adanya tempat wisata baru bernama Studio Alam Gamplong. Studio Alam Gamplong berlokasi di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.
Walaupun jaraknya cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta, studio yang mendapat julukan Mini Hollywood itu kini tengah digandrungi oleh anak-anak muda Yogyakarta, bahkan wisatawan dari luar kota Yogyakarta. Tempat wisata baru tersebut sangat cocok untuk dijadikan spot berfoto.
sebelum dijadikan tempat wisata, Studio Alam Gamplong merupakan tempat pengambilan gambar untuk film milik sutradara Hanung Bramantyo berjudul Sultan Agung: The Untold Love Story di tahun 2017. Tidak hanya itu, film Bumi Manusia juga ternyata melakukan pengambilan gambar di sana. Seusai pengambilan film selesai, set yang telah didirikan tidak dirobohkan namun diberikan kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo untuk dijadikan sebagai tempat wisata baru, dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2018.
Walaupun studio alam tersebut memiliki set
sementara yang bisa dirubuhkan kapan saja, akan tetapi Studio Alam Gamplong
memiliki set permanen bernama Pendopo Serbaguna.
Memasuki Studio Gamplong, kita akan disuguhi
dengan pedesaan kuno Indonesia di masa lampau. Bahkan kita akan dibawa
merasakan bagaimana kondisi dan situasi pedesaan pada abad ke-16. Benteng
Kolonial Belanda pun ada di sini. Sengaja dibangun sedetil mungkin menyerupai
benteng aslinya. Situasi kota zaman dulu dengan rel trem di tengah-tengah kota
pun ada. Rasanya benar-benar dibawa bernostalgia.
Berbagai dukungan pun datang, mulai dari pendiri Mustika Ratu, Moeryati Soedibyo, sampai ke jajaran pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Bangunan ikonik seperti bangunan bernuansa Keraton Mataram kini menjadi jantung Studio Gamplong. Bangunan-bangunan lainnya juga dibuat sedemikian rupa seperti kompleks Kampung Mataram yang menggambarkan kehidupan masyarakat era 1.600-an.
Kampung Belanda, Kampung Pecinan, bahkan sampai replika Kali Ciliwung pun dibangun di area seluas 10 hektare ini. Menariknya, selain untuk memenuhi kebutuhan set syuting film-filmnya, Studio Gamplong juga merupakan upaya meningkatkan potensi perekonomian daerah kelahirannya.
Di dalam tempat wisata tersebut terdapat
beberapa zona yang bisa kamu kunjungi seperti Zona Replika Kranggan Surabaya,
Pecinan, Benteng VOC, dan rumah tingkat yang terbuat dari kayu.
Menurut seorang pemandu Studio Alam Gamplong
Hafis Kurniawan, seperti yang dikutip dari TribunJogja, rumah tingkat tersebut
dijadikan sebagai pusat kuliner tradisional.
Sebelum menjadi lokasi pembuatan film, Desa
Gamplong sudah sejak lama dikenal sebagai desa penghasil kerajinan tenun di
Yogyakarta. Sejak tahun 1950, Desa Gamplong memang sudah dikenal sebagai
sentranya kerajinan tenun. Ini merupakan asset berharga, sehingga sentra
kerajinan tenun di Desa Gamplong pun tidak akan dihilangkan.
Wisata ke Studio Gamplong memberikan banyak manfaat karena selain melihat keindahan bangunan, kita juga melakukan wisata edukasi perfilman, melihat kerajinan tenun, serta menikmati aneka kuliner yang ada di Desa Gamplong.