1.500 Bahasa yang Terancam Punah Berisiko Hilang

Sekolahnews.com – Sebuah studi pertama di dunia memperingatkan bahwa 1.500 bahasa yang terancam punah tidak dapat lagi digunakan pada akhir abad ini.

Studi yang dipimpin oleh Australian National University (ANU), mengidentifikasi prediktor yang menempatkan bahasa yang terancam punah pada risiko tinggi.

Rekan penulis Profesor Lindell Bromham mengatakan bahwa dari 7.000 bahasa yang diakui di dunia, sekitar setengahnya saat ini terancam punah.

“Kami menemukan bahwa tanpa intervensi segera, kehilangan bahasa bisa tiga kali lipat dalam 40 tahun ke depan. Dan pada akhir abad ini, 1.500 bahasa bisa berhenti digunakan.”

Diterbitkan di Nature Ecology and Evolution, mereka mempelajari bagan berbagai faktor terluas yang pernah menempatkan bahasa yang terancam punah di bawah tekanan.

Satu temuan adalah bahwa lebih banyaknya tahun bersekolah meningkatkan tingkat bahaya bahasa. Para peneliti mengatakan itu menunjukkan bahwa kita perlu membangun kurikulum yang mendukung pendidikan bilingual, mendorong kemahiran bahasa asli serta penggunaan bahasa yang dominan secara regional.

“Dari 51 faktor atau prediktor yang kami selidiki, kami juga menemukan beberapa titik tekanan yang benar-benar tak terduga dan mengejutkan. Ini termasuk kepadatan jalan,” kata Profesor Bromham, seperti dikutip dari Australian National University, Jumat (17/12/2021).

“Kontak dengan bahasa lokal lain bukanlah masalah—bahkan bahasa yang berhubungan dengan banyak bahasa Pribumi lainnya cenderung kurang terancam punah.”

“Tapi kami menemukan bahwa semakin banyak jalan, menghubungkan negara ke kota, dan desa ke kota, semakin tinggi risiko bahasa terancam. Seolah-olah jalan membantu bahasa dominan ‘menggulung’ bahasa lain yang lebih kecil.”

Profesor Bromham mengatakan bahwa ketika dunia memasuki Dekade Bahasa Adat UNESCO pada tahun 2022, temuan penelitian ini adalah pengingat penting bahwa sangat diperlukan tindakan lebih banyak untuk melestarikan bahasa yang berisiko.

“Ketika sebuah bahasa hilang, atau ‘Tidur’ seperti yang kita katakan untuk bahasa yang tidak lagi digunakan, kita kehilangan begitu banyak keragaman budaya manusia kita. Setiap bahasa brilian dengan caranya sendiri.” “Banyak bahasa yang diprediksi akan hilang abad ini masih memiliki penutur yang fasih, jadi masih ada peluang untuk berinvestasi dalam mendukung komunitas untuk merevitalisasi bahasa asli dan menjaganya tetap kuat untuk generasi mendatang.”(rri.co.id).