10 Provinsi dengan Bahasa Daerah Terbanyak
Sekolahnews.com – Pada tahun 2019, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia mencatat bahwa ada penambahan 50 bahasa daerah, sehingga saat ini Indonesia memiliki 718 bahasa daerah dan menjadi negara nomor 2 terbanyak setelah negara Papua Nugini sebanyak 810 bahasa.
Dikutip dari laman kelaspintar.id, ada dua alasan besar yang memungkinkan bertambahnya jumlah bahasa daerah di Indonesia. Pertama, terdapat beberapa bahasa yang sama yang digunakan di beberapa provinsi yang berbeda seperti Jawa, Melayu, Bali, dan Bajo.
Kedua, masih adanya wilayah di Indonesia yang belum sepenuhnya teridentifikasi hingga saat ini, terutama di provinsi Indonesia Timur.
Baca juga: Indonesia Memiliki 710 Bahasa Etnis
Sebagaimana diketahui, bahasa daerah menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia dengan menjadikan sebagai mata pelajaran bermuatan lokal (Mulok) di sekolah.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk melestarikan sekaligus memberikan pengenalan kepada para siswa di setiap provinsi.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar provinsi di Indonesia yang memiliki bahasa kedaerahan terbanyak:
1. Papua
Wilayah Papua berada di posisi teratas dengan jumlah 300. Wilayah paling Timur di Indonesia ini juga menjadi tetangga terdekat Negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia, yakni Papua Nugini. Papua diantaranya memiliki bahasa daerah Aabinomin, Abrap, Abun, Abun Gii, Afilaup, Aframa dan masih banyak lagi
2. Provinsi Papua Barat
Provinsi Papua Barat memiliki 95 bahasa daerah dan mencatatkan diri sebagai wilayah kedua terbesar yang memiliki jumlah terbanyak di tanah air. Jika ditotal, saat ini Pulau Papua mencatatkan lebih dari 400 atau lebih dari setengah yang ada di Indonesia ada di wilayah ini.
3. Maluku
Pulau Maluku mencatatkan diri sebagai wilayah di Indonesia yang memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak ke-3 dengan jumlah mencapai 70. Diantaranya ada Balkewan, Banda, Barakai, Batuley, Kur dan masih banyak lagi.
4. Nusa Tenggara Timur (NTT)
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi terbanyak keempat yang mencatatkan diri memiliki bahasa daerah terbanyak di Indonesia. Tercatat, NTT memiliki 69 bahasa, diantaranya adalah Abui (Abao), Adang, Alor, Anakalang dan banyak lagi lainnya.
5. Sulawesi
Sulawesi memiliki bahasa daerah terbanyak kelima dengan catatan 58 bahasa. Bahasa daerah yang umum digunakan anatra lain adalah Bada, Balaesang, Balantak, Bantik, Baras, Besoa dan lain sebagainya.
Baca juga: Ayo Gunakan Bahasa Ibu di Lingkungan Kita
6. Kalimantan
Kalimantan, selain menjadi pulai terbesar di Indonesia juga merupakan wilayah yang memiliki jumlah bahasa terbesar keenam di Indonesia. Kalimantan tercatat memiliki 57 bahasa daerah. Diantaranya adalah Bayan, Benuak, Berangas, Bulungan, Dayak Baream, Dayak Kapuas, Dayak Ngaju, Dayak Pulau Telo, Dayak Sei Dusun dan masih banyak lagi.
7. Sumatera
Sumatera memiliki 26 bahasa daerah yang biasa digunakan oleh masyarakatnya. diantaranya adalah Devayan, Gayo, Kerinci, Jawa, lampung dan banyal lainnya.
8. Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat memiliki 11 bahasa daerah yang banyak digunakan masyarakatnya, meski sebagian besar merupakan bahasa daerah yang banyak digunakan berasal dari bahasa daerah dari, provinsi lain, seperti Makasar, Sulawesi, Jawa, Bali dan lainnya.
9. Jawa
Jawa mencatatkan diri dengan 10 bahasa daerah yang dimilikinya, diantaranya adalah bahasa jawa, sunda, melayu, mandarin dan lain sebagainya. Karena itu, Jawa mencatatkan diri sebagai provinsi ke-9 yang memiliki jumlah bahasa terbanyak di Indonesia.
10. Bali
Bali memiliki setidaknya 10 bahasa daerah. diantaranya bahasa Bali, Jawa, Mandarin, Melayu, Bajo dan lain sebagainya.
Nah, itulah daftar provinsi yang memiliki bahasa daerah terbanyak di Indonesia. Indonesia sendiri masih berpontensi menambah jumlah kekayaan yang satu ini, mengingat masih ada provinsi lain yang belum sepenuhnya teridentifikasi dan tercatat memiliki bahasa daerah lainnya.
Baca juga: Cegah Bertambah Punahnya Bahasa Daerah, Kemendikbud Lakukan Pelindungan Bahasa
“Kata kunci menjaga bahasa daerah adalah pewarisan, pewarisan bahasa daerah yang berasal orang tua kepada anaknya, jangan sampai anak-anak belajar bahasa daerah ketika di sekolah. Itu termasuk sudah terlambat,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Budaya Dadang Sunendar yang dikutip dari mediaindonesia.com.
Melestarikan bahasa daerah selalu menghadapi masalah di zaman modernisasi dan globalisasi seperti saat ini. Terdapat beberapa faktor yang harus dihadapi dalam melestarikan bahasa daerah.
Sastrawan Saut Poltak Tambunan mengatakan banyak faktor yang menghambat pelestarian bahasa daerah diantaranya urbanisasi, pernikahan antar etnis, akulturasi, teknologi yang serba bahasa asing.