4 Langkah Mudah Memupuk Kreativitas Anak

SekolahNews — Orang yang berhasil adalah orang yang punya daya inovasi dan kreasi. Pintar saja tidak cukup, Anak perlu kreativitas. Itu semua perlu diajarkan sejak kecil. Sejak usia dini.

Apakah itu kreativitas? Kreativitas mengharuskan kita untuk berpikir di luar batasan konsep, untuk mempertanyakan berbagai hal, serta untuk berspekulasi, dan tidak berpegang pada peraturan.

Baca juga: 6 Strategi Komunikasi Orang Tua & Guru untuk Perkembangan Anak

Anak perlu memiliki kreativitas. Tak cukup hanya pintar dan berprestasi secara akademik. Oleh karena itu memupuk kreativitas pada anak-anak tak boleh diabaikan oleh orangtua dan guru.

Sehingga saat menginjak usia remaja, anak telah mempunyai standar pengetahuan tertentu. Usia ketika anak-anak kita mulai mengembangkan minat pribadi dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Inilah saatnya orangtua mendorong anak untuk berinovasi.

Menurut Tracy Liu, seorang penulis tentang orangtua, seperti dimuat di ef.co.id. ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk memupuk kreativitas pada anak:

Pertama, orangtua harus tahu minat anak

Anak pasti mempunyai minat atau perhatian pada pekerjaan atau kesenangan tertentu. Orangtua harus menyediakan lingkungan yang tepat untuk anak, serta mendorongnya untuk mengembangkan minat mereka ini, untuk berimajinasi dan bereksperimen.

Kedua, jangan membatasi anak

Saat anak remaja Anda memiliki waktu luang, sebaiknya orangtua jangan terlalu membatasi. Doronglah anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan minati. Jangan pernah memaksakan hobi/minat Anda kepada anak, karena hal ini hanya akan ’membunuh’ rasa ingin tahu dan kreativitas mereka. Biarkanlah anak bebas bergerak, karena hal ini lebih bermanfaat untuk kreativitas mereka.

Ketiga, orangtua harus memperluas wawasan dan siap menerima hal-hal baru

Orangtua harus tumbuh bersama dan mendamping anak. Orangtua perlu terus belajar berbagai ilmu dan ide baru agar tidak ketinggalan zaman. Percayalah, orangtua yang konservatif tak akan bisa membina rasa imajinasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu pada diri anak.

Keempat, berilah kesempatan bagi anak untuk bebas berekspresi

Anak remaja memiliki pendapat mereka sendiri dan ingin mengekspresikannya. Banyak orangtua mungkin menganggap remaja sebagai anak nakal dan pemberontak yang selalu menentang orangtua serta guru. Padahal sebenarnya mereka hanya mengekspresikan berbagai pertanyaan dan kebingungan yang mereka rasakan. Jangan terburu-buru mengkritik anak.

Baca juga: 8 Cara atasi Emosi Labil pada Remaja

Meskipun ide mereka mungkin belum matang, tetapi mereka harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan isi pikiran mereka. Jika anak bisa bebas mengekspresikan ide ’liar’ mereka dengan penuh percaya diri, maka artinya kita telah mendorong semangat kreativitas dan inovasi anak.

Jika orangtua ingin anak mereka untuk terus berinovasi dalam menghadapi berbagai perubahan di dunia, maka orangtua harus membina kemampuan anak dan membiarkan anak mengejar hobi mereka, mengekspresikan ide mereka dengan berani, tak takut berbuat salah, dan memiliki kepercayaan diri. (Yanuar Jatnika)