Kenapa Istilah ‘Anjay’ Jadi Kontroversi?

Sekolahnews.com – Baru-baru ini istilah ‘anjay’ tengah menuai perhatian publik. Istilah itu dianggap tidak pantas diucapkan oleh anak-anak. Lantas apa arti anjay yang tengah digandrungi oleh kaum milenial ini dan beberapa istilah gaul lainnya?

Sebagian dari masyarakat milenial menggunakan kata-kata populer sebagai selipan dalam percakapan sehari-hari mereka.

Namun, istilah ‘anjay’ baru-baru ini menuai perdebatan publik usai artis Lutfi Agizal mengungkapkan soal kontroversi arti kata tersebut dan diamini oleh Ketua Komisi Nasional Arist Merdeka Sirait yang kemudian mengeluarkan surat edaran agar anak-anak tidak menggunakan istilah ‘anjay’.

Baca juga: Kenapa Sih Kita Suka Curhat di medsos?

Kata anjay disebut-sebut muncul sebagai sebuah ungkapan yang berasal dari umpatan kata “Anj*ng”. Umpatan menggunakan kata tersebut dinilai terlalu kasar, sehingga sejumlah anak muda memelesetkannya dengan menggunakan kata anjay.

Dengan demikian jika istilah Anjay mengandung unsur kekerasan dan merendahkan martabat seseorang ini adakah salah satu bentuk kekerasan atau bullying yang dapat dipidana, baik digunakan dengan cara dan bentuk candaan.

“Jika unsur dan definisi kekerasan terpenuhi sesuai dengan ketentuan Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak maka tindakan itu adalah kekerasan verbal.”

“Lebih baik jangan menggunakan kata Anjay. Ayo kita hentikan sekarang juga,” tandas Arist.

Orang-orang biasanya menggunakan kata anjay sebagai sebuah selipan kata untuk menunjukkan kekaguman terhadap sesuatu.

Menanggapi kontroversi penggunaan kata “anjay”, Komisi Nasional Perlindungan Anak mengeluarkan imbauan penghentian penggunaan kata anjay dari bahasa pergaulan sehari-hari. Kata anjay dinilai merendahkan martabat seseorang, serta bentuk kekerasan verbal dan dapat dilaporkan sebagai tindak pidana.

Menurut ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, kata anjay dinilai sebagai bentuk kekerasan atau bullying.

Kapan sebaiknya kata anjay tidak digunakan?

Psikolog sekaligus konselor Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan, untuk cari aman sebaiknya kata ‘Anjay‘ tidak digunakan dan bisa diganti dengan kata yang lain.

Baca juga: 13 Peran Etika dalam Pergaulan Remaja

“Sebaiknya untuk amannya tidak usah digunakan sama sekali karena kan kita masih bisa menggunakan kata-kata lain yang lebih netral maknanya,” jelas Rahma yang kutip dari detikcom.

Selain itu, Rahma juga mengatakan, sebaiknya kata tersebut tidak digunakan jika tujuan kata tersebut untuk hal yang bermakna negatif, tidak digunakan saat situasi formal, dan saat berbicara dengan orang tua, guru, dan orang orang yang usianya jauh di atas kita.

“Sebaiknya tidak digunakan pada orang yang belum akrab, tidak digunakan juga pada orang yang menurut kita akan sensitif perasaannya mendengar kata tersebut,” pungkasnya. (dari berbagai sumber).