Apakah Masker Kain Cukup Efektif ? Bagaimana Cara Membersihkannya?

SekolahNews — Sekarang ini kita wajib menggunakan masker jika akan keluar rumah, bahkan jika ketahuan tidak masker maka kita akan dikenai hukuman..

Untuk mendapatkan masker bedah atau masker yang biasa digunakan oleh paramedis sangat sulit, sehingga muncullah ide untuk membuat masker berbahan kain.

Masker kain ini sangat mudah mudah ditemui, baik dipinggir jalan maupun di toko online.

Baca juga: Masker INSERTA, Masker Made Ini Telkom University

Sejak epidemi Covid-19 melanda berbagai negara di dunia, para peneliti telah meneliti berapa lama virus mematikan ini dapat hidup di berbagai permukaan.

Sebuah laporan yang diterbitkan The Lancet mengungkapkan bahwa virus menular ini masih dapat menempel di bagian luar masker bedah hingga tujuh hari.

Untungnya para peneliti juga menyebutkan bahwa desinfektan dapat membunuh virus tersebut dengan mudah.

Amankah menggunakan masker kain ? bagaimana cara mencuci masker kain dengan efektif?

Masker buatan sendiri pastinya rentan terhadap virus. Dengan memakai masker kain, kamu berarti sudah mengurangi konsentrasi partikel virus yang dapat terhirup saat sedang bernapas.

Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Tapi sayangnya masker jenis ini juga dapat membawa virus tersebut.

“Tutupi wajah kamu dengan kain,” kata Shan Soe-Lin, seorang dosen di Institut Urusan Global Yale Jackson yang pernyataannya dikutip Nytimes.com.

Baca juga: Kenalkan SICO, Bilik Penyemprot Virus buatan Mahasiswa Brawijaya

“Tutupi wajahmu dengan teliti dari mulut ke hidung untuk mencegah tetesan aerosol besar keluar atau masuk,” kata dia.

Pekan lalu, Asosiasi Medis Jerman menyarankan warga membuat masker kain sederhana ketika keluar ke tempat umum.

Seruan itu pun masih terkait dengan ajakan untuk meninggalkan penggunaan masker medis, yang lebih diperlukan oleh para dokter dan relawan di garis depan.

Penelitian mengungkap, pencegahan penyebaran penyakit pernapasan, termasuk SARS -bentuk lain dari virus corona, menunjukkan, penggunaan masker sederhana dapat menurunkan risiko infeksi.

Efeknya menjadi semakin kuat saat penggunaan masker sederhana itu dikombinasikan dengan kebersihan tangan dan jarak sosial.

“Saya pikir sejumlah besar data akan menunjukkan bahwa virus corona adalah infeksi yang ditularkan melalui droplet, dan itu juga dapat ditularkan melalui kontak langsung.” Begitu kata Dr. Siddhartha Mukherjee, Asisten Profesor Fakultas kedokteran di Universitas Columbia.

Baca juga: Fakta-fakta Virus Corona: Terungkap dari 99 Pasien Pertama

Masker yang dijahit dengan pola yang menutup hidung dan mulut menggunakan bahan kaus, bisa cukup menawarkan perlindungan. Semakin tebal kainnya, semakin baik.

“Coba pikirkan untuk menggunakan kaus katun tebal atau kain tebal,” kata Linsey Marr, ilmuwan Virginia Tech,  yang juga pakar dalam penularan virus di udara.

Seberrapa Sering Kita Harus Mencuci Masker?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS)  menyarankan untuk mencuci masker setiap habis digunakana atau setidaknya satu kali sehari.

Langsung cuci setelah selesai menggunakannya. Robert Amler, selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan di New York Medical College dan mantan petugas medis CDC, memberikan saran untuk mencuci masker setelah digunakan.

Hindari menyentuh wajah dan jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melepaskan masker.

Baca juga: Waspada Virus Corona, 3 Golongan Ini Paling Rentan!

“Apa pun maskernya, selalu lepaskan lewat tali atau pengait di telinga. Jangan pernah menarik dari bagian yang menutupi wajah” kata Soe-Lin.

“Tapi kalau masker itu basah atau lembap saat kita memakainya, maka perlindungannya kurang efektif,” lanjutnya.


Untuk itu, disimpulkan bahwa masker kain buatan sendiri hanya dianggap sebagai upaya terakhir untuk mencegah penularan virus melalui partikel kecil (droplet) dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi – seperti batuk, bersin. Namun itu lebih baik ketimbang tidak ada perlindungan sama sekali.